Senin, 27 Januari 2014

contoh diagnosa, intervensi dan implementasi proses keperawatan

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
1
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan respon yang tidak wajar dalam komunikasi lisan.
Setelah dilakukan intervensi selama 3X24 jam di harapkan kemampuan menerima pesan verbal atau non verbal dapat tercapai.
Ø  Menunjukan kemampuan komunikasi yang di buktikan dengan indicator ganguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5: ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak).

Ø  Pengakuan bahwa pesan di terima.

Ø  Pertukaran pesan dengan orang lain.
Dilakukan Mandiri :
·      Kaji tipe/derajat disfungsi. Seperti pasien tidak tampak memahami kata atau mengalami kesulitan berbicara atau membuat pengertian sendiri.
·      Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik.
·      Berikan metode komunikasi alternatif, seperti menulis di papan tulis, gambar. Berikan petunjuk visual (gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan, demonstrasi).
·      Bicaralah dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat. Berikan pasien jarak waktu untuk berespons. Bicaralah tanpa sebuah tekanan terhadap respon.
Kolaborasi:
·      Konsultasikan dengan/rujuk kepada ahli terapi wicara.
·    Membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral yang terjadi dan kesulitan pasien dalam beberapa atau seluruh tahap proses komunikasi.
·    Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan memberikan kesempatan untuk mengklarifikasikan isi/makna yang terkandung dalam ucapanny
·    memberikan komunikasi tentang kebutuhan berdasarkan keadaan/defisit yang mendasarinya.
·    Meninggikan suara dapat menimbulkan marah pasien/menyebabkan kepedihan.
·    Pengkajian secara individual kemampuan bicara dan sensori, motorik dan kognitif berfungsi untuk mengidentifikasi kekurangan/kebutuhan terapi.
2
Harga diri rendah berhubungan dengan malu terhadap penyakit yang dideritanya.
Setelah di lakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam di harapkan pasien tidak lagi menyendiri
·  Berhubungan sosial dengan orang lain kembali.
·  Mendapat dukungan keluarga mengenai perkembangan kemampuan pasien untuk berhubungan dengan orang lain.
·  Membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Mandiri
·   Temukan kesulitan dalam menentukan ketidakmampuan secara fungsional dan/ atau perubahan penurunan fungsi
·  Dengarkan keluhan-keluhan dan tanggapan pasien mengenai penyakit yang dialami.
·  Kaji dinamika pasien dan juga orang terdekat dengan pasien (contoh: peran pasien dalam keluarga, faktor budaya dan sebagainya).
·   Anjurkan kepada orang terdekat untuk memperlakukan pasien senormal mungkin.
·  Berikan informasiyang akurat. Diskusikan tentang pengobatan dan prognosa dengan jujur jika pasien sudah berada pada fase menerima.

·   Selama fase akut dari trauma, efek jangka panjang tidak diketahui, yang dapat menunda kemampuan pasien untuk mengintegrasikan keadaan ke dalam konsep diri.
·  Memberikan petunjuk-petunjuk bagi pasien dalam memandang dirinya, adanya perubahan peran dan kebutuhan dan berguna untuk memberikan informasi pada saat tahap penerimaan.
·  Peran pasien dalam keluarga dimasa lampau yang terggangu menambah kesulitan dalam mengintegrasikan konsep diri selain itu, masalah kemandirian/ ketergantungan perlu pula dapat perhatian.
·   Melibatkan pasien dalam keluarga mengurangi perasaan-perasaan terisolasi dari lingkungan sosial, tidak berdayadan perasaan tidak berguna dan dapat pula memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk meningkatkan kesejahteraan pasien


Tidak ada komentar:

Posting Komentar