No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan respon yang
tidak wajar dalam komunikasi lisan.
|
Setelah dilakukan intervensi selama 3X24 jam di harapkan
kemampuan menerima pesan verbal atau non verbal dapat tercapai.
|
Ø
Menunjukan kemampuan komunikasi yang di
buktikan dengan indicator ganguan sebagai berikut (dengan ketentuan 1-5:
ekstrem, berat, sedang, ringan, atau tidak).
Ø
Pengakuan bahwa pesan di terima.
Ø
Pertukaran pesan dengan orang lain.
|
Dilakukan Mandiri :
·
Kaji tipe/derajat disfungsi. Seperti pasien tidak tampak memahami kata atau
mengalami kesulitan berbicara atau membuat pengertian sendiri.
·
Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan berikan umpan balik.
·
Berikan metode komunikasi alternatif, seperti menulis di papan tulis, gambar.
Berikan petunjuk visual (gerakan tangan, gambar-gambar, daftar kebutuhan,
demonstrasi).
·
Bicaralah dengan nada normal dan hindari percakapan yang cepat. Berikan
pasien jarak waktu untuk berespons. Bicaralah tanpa sebuah tekanan terhadap
respon.
Kolaborasi:
·
Konsultasikan dengan/rujuk kepada ahli terapi wicara.
|
·
Membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral yang terjadi dan
kesulitan pasien dalam beberapa atau seluruh tahap proses komunikasi.
·
Pasien mungkin kehilangan kemampuan untuk memantau ucapan yang keluar dan
memberikan kesempatan untuk mengklarifikasikan isi/makna yang terkandung
dalam ucapanny
·
memberikan komunikasi tentang kebutuhan berdasarkan keadaan/defisit yang
mendasarinya.
·
Meninggikan suara dapat menimbulkan marah pasien/menyebabkan kepedihan.
·
Pengkajian secara individual kemampuan bicara dan sensori, motorik dan
kognitif berfungsi untuk mengidentifikasi kekurangan/kebutuhan terapi.
|
2
|
Harga diri rendah berhubungan dengan malu terhadap
penyakit yang dideritanya.
|
Setelah di lakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam
di harapkan pasien tidak lagi menyendiri
|
·
Berhubungan sosial dengan orang lain kembali.
· Mendapat dukungan
keluarga mengenai perkembangan kemampuan pasien untuk berhubungan dengan
orang lain.
· Membina
hubungan saling percaya dengan perawat.
|
Mandiri
· Temukan
kesulitan dalam menentukan ketidakmampuan secara fungsional dan/ atau
perubahan penurunan fungsi
· Dengarkan
keluhan-keluhan dan tanggapan pasien mengenai penyakit yang dialami.
· Kaji
dinamika pasien dan juga orang terdekat dengan pasien (contoh: peran pasien
dalam keluarga, faktor budaya dan sebagainya).
· Anjurkan
kepada orang terdekat untuk memperlakukan pasien senormal mungkin.
· Berikan
informasiyang akurat. Diskusikan tentang pengobatan dan prognosa dengan jujur
jika pasien sudah berada pada fase menerima.
|
· Selama
fase akut dari trauma, efek jangka panjang tidak diketahui, yang dapat
menunda kemampuan pasien untuk mengintegrasikan keadaan ke dalam konsep diri.
· Memberikan
petunjuk-petunjuk bagi pasien dalam memandang dirinya, adanya perubahan peran
dan kebutuhan dan berguna untuk memberikan informasi pada saat tahap
penerimaan.
· Peran
pasien dalam keluarga dimasa lampau yang terggangu menambah kesulitan dalam
mengintegrasikan konsep diri selain itu, masalah kemandirian/ ketergantungan
perlu pula dapat perhatian.
·
Melibatkan pasien dalam keluarga mengurangi perasaan-perasaan terisolasi dari
lingkungan sosial, tidak berdayadan perasaan tidak berguna dan dapat pula
memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk meningkatkan kesejahteraan
pasien
|
Senin, 27 Januari 2014
contoh diagnosa, intervensi dan implementasi proses keperawatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar