BIOAKUSTIK
Bioakustik
merupakan ilmu fisika yang mempelajari tentang getaran, bunyi dan hubungannya
dengan makhluk hidup. Yang berkaitan dengan bioakustik antara lain :
·
Getaran, yaitu gerakan bolak-balik
melalui kedudukan setimbang
·
Gelombang, yaitu getaran yang
merambat
·
Resonansi, yaitu terjadinya benda
yang bergetar akibat getaran benda lain
Berdasarkan cara resonansinya getaran terbagi 2, antara lain :
1. Getaran udara merupakan getaran yang beresonansi ketubuh atau ke
anggota tubuh melalui perantara udara
Contoh : bunyi dari speaker
yang keras beresonansi ketubuh seseorang
2. Getaran mekanik merupakan getaran yang beresonansi ke tubuh atau
anggota tubuh melalui kontak langsung dengan alat-alat mekanik
Contoh : ketika seseorang
bersentuhan dengan mesin cuci atau mesin pabrik
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI EFEK GETARAN
1.
Lamanya getaran mengenai tubuh
Semakin lama getaran mengenai
tubuh seseorang maka semakin buruk efek getaran tersebut
2.
Posisi tubuh
Pada posisi berdiri efek
getarannya lebih buruk dari posisi duduk karena jika posisi berdiri resonansi
akan mengenai seluruh tubuh
3.
Frekuensi getaran
Untuk frekuensi < 20 Hz
efek getarannya lebih buruk daripada frekuensi > 20 Hz. Karena semakin kecil
frekuensi getaran yang ditimbulkan semakin besar efek yang ditimbulkan dari
getaran tersebut
EFEK
–EFEK GETARAN
1.
1 – 3 Hz à Nyeri dada dan sakit
saat bernafas
2.
3 – 6 Hz à Terganggunya denyut
jantung dan peredaran darah
3.
6 – 10 Hz à Sakit pada rahang, perut
dan persendian
4.
10 – 20 Hz à Sakit kepala, gangguan
bicara dan dorongan untuk BAK dan BAB
MANFAAT GETARAN
1.
Untuk relaksasi otot setelah
berolahraga
2.
Merangsang saraf
GELOMBANG
Gelombang merupakan getaran yang merambat,
baik melaui medium ataupun tidak.
Berdasarkan medium perambatannya gelombang terdiri atas :
1. Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium di dalam
perambatannya. Contoh : gelombang bunyi, gelombang pada tali.
2. Gelombang eletromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium
di dalam perambatannya. Contoh : gelombang cahaya, radio, Hp, TV dan lain-lain.
Gelombang berdasarkan arah perambatannya, gelombang terdiri atas :
1. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambatannya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang pada ombak air
laut
Berikut ini beberapa istilah
yang digunakan pada gelombang transversal. Gambar berikut ini menyatakan grafik
simpangan terhadap kedudukan dan grafik simpangan terhadap waktu.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau
berimpit dengan arah rambatannya. Pada geelombang longitudinal, yang merambat
adalah rapatan dan renggangan. Contoh : gelombang bunyi
Perhatikan gambar berikut !
Pada
gelombang longitudinal, panjang gelombang ( λ ) sama dengan jarak antara dua
rapatan atau jarak antara dua renggangan yang berdekatan. Jarak antara rapatan
dan renggangan yang berdekatan sama dengan setengah panjang gelombang ( ½ λ ).
ISTILAH – ISTILAH PADA
GELOMBANG
·
Cepat rambat gelombang (v) adalah
jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu detik
·
Panjang gelombang ( ½ λ ) adalah
jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu periode
·
Periode ( T ) adalah waktu yang
diperlukan oleh satu gelombang untuk melewati satu titik
·
Frekuensi ( f ) adalah banyaknya
gelombang yang terjadi selama satu sekon
PERSAMAAN-PERSAMAAN PADA
GELOMBANG
λ = V.T
à V = λ / T
à v = λ.f
Dengan : λ =
panjang gelombang ( m )
V = cepat rambat gelombang ( m/s )
F = frekuensi gelombang ( Hz )
T = Periode Gelombang ( s )
BUNYI
Bunyi adalah gelombang mekanik yang arah rambatannya sejajar dengan
arah getarannya.
Medium – medium bunyi berdasarkan dari yang paling cepat merambat :
1. Zat padat
2. Zat cair
3. Gas/ udara
Syarat-syarat terjadinya bunyi :
1. Sumber bunyi adalah segala sesuatu yang bergetar. Kuat lemahnya bunyi
yang dihasilkan sumber bunyi bergantung pada :
2. Zat antara ( medium )
Bunyi merambat melalui zat
antara berupa gas ( udara ), zat cair dan zat padat
3. Pendengar
Bunyi dapat didengar apabila ada pendengar.
Manusia dilengkapi indera pendengar yaitu telinga.
Besaran-besaran bunyi :
1.
Besaran
umum :
·
Frekuensi
( f ) à satuannya :
Hertz (Hz)
·
Periode (
T ) à Satuannya
: detik
·
Panjang
gelombang à Satuannya : meter
·
Cepat
rambat gelombang (v) à Satuannya : m/ s
·
Amplitudo
( A ) à Satuannya
: meter
2.
Besaran
khusus
·
Intensitas
bunyi ( I ) à Satuannya :
w/ m2
Adalah
jumlah energy yang merambat melewati suatu
medium tiap-tiap persatuan luas medium.
Intonasi
merupakan cepat lambatnya nada bunyi
à
- Taraf Intensitas bunyi adalah besaran untuk menyatakan skala atau
tingkat energy bunyi.
Taraf intensitas bunyi ( TI ) mempunyai satuan dB
Dimana : P = Daya bunyi ( watt )
A
= luas medium ( m2 )
W
= enenrgi bunyi ( joule )
T
= lama waktu merambat ( sekon )
- Intensitas bunyi adalah jumlah energy bunyi yang merambat melewati
suatu medium tiap-tiap detik persatuan luas medium
ZONA
FREKUENSI BUNYI
- Zona Infrasonik, adalah bunyi yang mempunyai frekuensi 0 – 20 Hz
- Zona audiosonik, adalah bunyi yang mempunyai frekuensi 20 – 20.000
Hz
- Zona ultrasonik, adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di atas 20.000 Hz
Zona audiosonik merupakan batas pendengaran manusia.
RENTANG SENSITIFITAS PENDENGARAN MANUSIA
Zona Audiosonik pada f
= 20 Hz – 20.000 Hz dengan TI = 80 dB maksudnya adalah telinga manusia mampu
mendengarkan bunyi pada seluruh frekuensi audiosonik dengan syarat tingkat
sensitifitas 80 dB
BATAS AMBANG PENDENGARAN MANUSIA
Batas ambang pendengaran manusia pada f = 1000 Hz
dengan TI = 0,2 dB. Maksudnya telinga manusia masih mampu mendengarkan bunyi
dengan suara terlemah 0 – 2 dB, tetapi dengan syarat frekuensi bunyi yang bisa
di dengar itu frekuensinya 1000 Hz.
Telinga sebagai alat
pendengaran
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
telinga luar menangkap gelombang
suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh
telinga tengah. telinga tengah
merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf,
yang kemudian dihantarkan ke otak.
telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan
tubuh.
telinga luar
telinga
luar terdiri dari daun telinga (pinna atau aurikel) dan saluran telinga (meatus
auditorius eksternus). telinga luar merupakan tulang rawan (kartilago) yang
dilapisi oleh kulit, daun telinga kaku tetapi juga lentur. suara yang ditangkap
oleh daun telinga mengalir melalui saluran telinga ke gendang telinga. gendang
telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit, yang memisahkan telinga
tengah dengan telinga luar.
telinga tengah
telinga
tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan sebuah ruang kecil
berisi udara yang memiliki 3 tulang kecil yang menghubungkan gendang telinga
dengan telinga dalam. ketiga tulang tersebut adalah:
•maleus (bentuknya seperti palu,
melekat pada gendang telinga)
•inkus (menghugungkan maleus dan
stapes)
•stapes (melekat pda jendela oval di
pintu masuk ke telinga dalam).
getaran dari
gendang telinga diperkuat secara mekanik oleh tulang-tulang tersebut dan
dihantarkan ke jendela oval. telinga tengah juga memiliki 2 otot yang
kecil-kecil:
otot tensor
timpani (melekat pada maleus dan menjaga agar gendang telinga tetap menempel)
otot stapedius (melekat pada stapes dan menstabilkan hubungan antara stapedius
dengan jendela oval.
jika telinga menerima suara yang keras, maka otot stapedius akan berkontraksi sehingga rangkaian tulang-tulang semakin kaku dan hanya sedikit suara yang dihantarkan. respon ini disebut refleks akustik, yang membantu melindungi telinga dalam yang rapuh dari kerusakan karena suara. tuba eustakius adalah saluran kecil yang menghubungkan teling tengah dengan hidung bagian belakang, yang memungkinkan masuknya udara luar ke dalam telinga tengah. tuba eustakius membuka ketika kita menelan, sehingga membantu menjaga tekanan udara yang sama pada kedua sisi gendang telinga, yang penting untuk fungsi pendengaran yang normal dan kenyamanan.
telinga dalam
telinga
dalam (labirin) adalah suatu struktur yang kompleks, yang terjdiri dari 2
bagian utama:
• koklea (organ pendengaran)
• kanalis semisirkuler (organ
keseimbangan).
koklea merupakan saluran berrongga yang berbentuk seperti rumah siput, terdiri dari cairan kental dan organ corti, yang mengandung ribuan sel-sel kecil (sel rambut) yang memiliki rambut yang mengarah ke dalam cairan tersebut. getaran suara yang dihantarkan dari tulang pendengaran di telinga tengah ke jendela oval di telinga dalam menyebabkan bergetarnya cairan dan sel rambut. sel rambut yang berbeda memberikan respon terhadap frekuensi suara yang berbeda dan merubahnya menjadi gelombang saraf. gelombang saraf ini lalu berjalan di sepanjang serat-serat saraf pendengaran yang akan membawanya ke otak. walaupun ada perlindungan dari refleks akustik, tetapi suara yang gaduh bisa menyebabkan kerusakan pada sel rambut. jika sel rambut rusak, dia tidak akan tumbuh kembali. jika telinga terus menerus menerima suara keras maka bisa terjadi kerusakan sel rambut yang progresif dan berkurangnya pendengaran. kanalis semisirkuler merupakan 3 saluran yang berisi cairan, yang berfungsi membantu menjaga keseimbangan. setiap gerakan kepala menyebabkan ciaran di dalam saluran bergerak. gerakan cairan di salah satu saluran bisa lebih besar dari gerakan cairan di saluran lainnya; hal ini tergantung kepada arah pergerakan kepala. saluran ini juga mengandung sel rambut yang memberikan respon terhadap gerakan cairan. sel rambut ini memprakarsai gelombang saraf yang menyampaikan pesan ke otak, ke arah mana kepala bergerak, sehingga keseimbangan bisa dipertahankan.
jika terjadi infeksi pada kanalis semisirkuler, (seperti yang terjadi pada infeksi telinga tengah atau flu) maka bisa timbul vertigo (perasaan berputar).
TEST PENDENGARAN DAN HILANG PENDENGARAN
a. Hilang pendengaran.
Ada
dua macam hilang pendengaran yaitu hilang pendengaran karena konduksi (tuli
konduksi), hilang pendengaran karena syaraf (tuli syaraf/persepsi).
- Tuli konduksi
Dimana
vibrasi suara tidak dapat mencapai telinga bagian tengah. Tuli semacam ini
sifatnya hanya sementara oleh karena adanya malam/wax/serumen atau adanya
cairan di dalam telinga tengah. Apabila tuli konduksi tidak pulih kembali dapat
menggunakan hearing aid (alat pembantu pendengaran).
- Tuli persepsi
Bisa
terjadi hanya sebagian kecil frekwensi saja atau seluruh frekwensi yang tidak
dapat didengar. Tuli persepsi ini sampai sekarang belum bisa diobati.
b. Tes pendengaran
Untuk
mengetahui tuli konduksi atau tuli syaraf dapat dilakukan test pendengaran
dengan mempergunakan :
Test suara berbisik / noise box
Telinga
normal dapat mendengar suara berbisik dengan tone / nada rendah. Misalnya suara
konsonan dan palatal : b, p, t, m n pada jarak 5 – 10 meter. Suara berbisik
dengan nada tinggi misalnya suara desis / sibiland s, z, ch, sh shel pada jarak
20 meter.
Test garputala
Untuk
mengetahui secara pasti apakah penderita tuli konduksi atau persepsi dapat
mempergunakan garputala. Frekwensi garputala yang dipakai C 1 2 8, C 1024, dan
C 2048. ada 3 macam tes yang mempergunakan garputala yaitu tes weber, tes Rinne
dan tes Schwabach.
Tes Weber
Garputala
C 128 digetarkan kemudian diletakkan pada verteks dahi/ puncak dahi verteks.
Pada penderita tuli konduktif (disebabkan wax atau otitis media) akan terdengar
terang / baik pada telinga yang sakit. Misalnya telinga kanan yang terdengar
baik/ terang disebut Weber lateralisasi ke kanan. Pada penderita tuli persepsi,
getaran garputala terdengar terang pada telinga normal.
Tes RinneØ
Tes
ini membandingkan antara konduksi melalui tulang dan udara. Garputala
digetarkan (C 128) kemudian diletakkan pada prosesus mastoideus (dibelakang
telinga), setelah tidak mendengar getaran lagi garputala dipindahkan di depan
liang telinga; tanyakan penderita apakah masih mendengarnya.
Normal :
Konduksi melalui udara 85 – 90 detik. Konduks imelalui tulang 45 detik.
Konduksi melalui udara 85 – 90 detik. Konduks imelalui tulang 45 detik.
Test
Rinne positif (+) :
Pendengran penderita baik juga pada penderita tuli persepsi.
Test Rinne negatif (Rinne -)
Pada penderita tuli
konduksi dimana jarak waktu konduksi tulang
mungkin sama atau bahkan lebih panjang.
Tes SchwabachØ
Test ini
membandingkan jangka waktu konduksi tulang melalui verteks atau prosesus
mastoideus penderita dengan konduksi tulang si pemeriksa. Pada tuli konduksi :
Konduksi tulang penderita lebih panjang daripada si
pemeriksa. Pada tuli syaraf/persepsi : Konduksi tulang sangat pendek.
Catatan :
Garputala C 2048 dipakai untuk memeriksa ketajaman pendengaran terhadap nada tinggi. Pada orang tua/lansia dan tuli persepsi akan kehilangan pendengaran terhadap nada tinggi.
Audiometerv
Merupakan alat elektronik pembangkit bunyi yang dipergunakan untuk mengukur derajat ketulian. Alat elektronik ini dapat membangkitkan bunyi pada berbagai frekwensi dan dihubungkan dengan earphon. Pemeriksa menekan knop frekwensi tertentu sedangkan penderita mengacungkan tangan tanda mendengar. Pada saat ini pemeriksa memberi tanda pada sebuah kartu yang telah ada frekwensi tertentu
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar