BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keperawatan hubungannya
sangat banyak keterlibatan dengan segmen manusia dan kemanusiaan, oleh karena
berbagai masalah kesehatan actual dan potensial. Keperawatan memandang manusia
secara utuh dan unik sehingga praktek keperawatan membutuhkan penerapan ilmu
Pengetahuan dan keterampilan yang kompleks sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan objektif pasien/klien. Keunikan hubungan ners dan klien harus dipelihara
interaksi dinamikanya dan kontuinitasnya.
Penerimaan dan pengakuan
keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983, maka upaya perwujudannya bukanlah hal mudah di
Indonesia. Disisi lain keperawatan di Indonesia menghadapi tuntutan dan
kebutuhan eksternal dan internal yang kesemuanya membutuhkan upaya yang sungguh
– sungguh dan nyata keterlibatan berbagai pihak yang terkait dan
berkepentingan.
Dalam kaitannya dengan
tanggung jawab utama dan komitmen tersebut di atas maka PPNI harus memberikan
respon, sensitive serta peduli untuk mengembangkan standar praktek keperawatan.
Diharapkan dengan pemberlakuan standar praktek keperawatan di Indonesia akan
menjadi titik inovasi baru yang dapat digunakan sebagai : pertama falsafah
dasar pengembangan aspek – aspek keperawatan di Indonesia, kedua salah satu
tolak ukur efektifitas dan efisiensi pelayanan keperawatan dan ketiga
perwujudan diri keperawatan professional.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka ditarik
rumusan masalah yang akan dibahas didalam makalah ini adalah :
1. Sumber standar keperawatan ?
2. Manfaat dan Kegunaan Standar Praktek Keperawatan
?
3. Klasifikasi dari standar praktek keperawatan
?
4. Standar praktek keperawatan ?
5. Standar kinerja profesional ?
6. Lingkup standar keperawatan ?
7. Pengembangan standar keperawatan ?
1.3 Manfaat Penulisan
Dengan selesainya
penulisan makalah ini penulis mempunyai sedikit harapan pada masa yang akan datang semoga makalah ini mudah – mudahan bermanfaat sebagai berikut :
1.
Menambah
ilmu pengetahuan tentang praktek
keperawatan
2.
Dapat
menjadi masukan bagi penulis sendiri dan para pembaca
1.4 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh
penulis dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah dan memperoleh nilai yang baik dari mata kuliah Pengantar Keperawatan Profesional.
2. Memberi penjelasan tentang standar praktek keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia, praktik
keperawatan adalah tindakan pemberian asuhan perawat profesional baik secara
mandiri maupun kolaborasi, yang disesuaikan dengan lingkup wewenangdan tanggung
jawabnya berdasarkan ilmu keperawatan. Standar praktek keperawatan adalah batas
ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses
dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.
Standar keperawatan
uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur,
proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawtan berarti pernyataan
kualitas yang didinginkan dan dapat didnilai pemberian asuhan keperawatan
terhadap pasien/klien. Hubungan anatara kualitas dan standar menjadi dua hal
yang saling terkait erat, karena malelui standar dapat dikuantifikasi sebagai
bukti pelayanan meningkat dan memburuk.
Terjadi kesepakatan
antara praktisi terhadap tingkat kinerja dan menawarkan ukuran penilaian agar
praktek keperawatan terbaru dapat dibandingkan. Penilaian essensial asuhan
keperawatan melalui penataan standar sebagai dasar kesepakatan untuk mencapai
asuhan keperawatan optimal. Standar keperawatan dalam prakteknya harus dapat
diterima, dimana setiap klien berhak mendapatkan asuhan berkualitas, tanpa
membedakan usia dan diagnosa. Dengan demikian standar dapat diharapkan
memberikan fondasi dasar dalam mengukur kualitas asuhan keperawatan.
Setiap hari perawat
bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan
jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi
pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai
persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan
professional.
Bertolak dari uraian diatas
tentang pengertian standar maka secara singkat standar dapat diartikan sebagai
: Pedoman, ukuran, criteria, peraturan, keperingkatan, undang-undang, indikator,
pengukuran atau penafsiran, etik dan prinsip, prototype atau model, norma dan
kegiatan, ada kekhasan, pernyataan kompetensi serta persyaratan akreditasi.
Persyaratan Operasional : - Pedoman (persyaratan kebijakan umum), dan mengukur
perbedaan (criteria) dan tingkat keunggulan yang diinginkan (tujuan akhir).
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Otonomi dalam
pekerjaan
b. Bertanggung jawab dan
bertanggung gugat
c. Pengambikan keputusan
yang mandiri
d. Kolaborasi dengan
disiplin lain
e. Pemberian pembelaan
f. Memfasilitasi
kepentingan pasien
2.2 Sumber Standar
Keperawatan
Pada dasarnya ada tiga
sumber informasi utama, untuk mengembangkan standar yaitu : penelitian,
keputusan kelompok ahli/spesialis, observasi cara praktek keperawatan aktual.
Dalam organisasi pelayanan keperawatan standar bersumber baik dari sumber
eksternal maupun internal.
2.3 Manfaat dan
Kegunaan Standar Praktek Keperawatan
a)
Praktek Klinis
Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi
kualitas askep dan merupakan alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna
memberikan feeedbeck untuk perbaikan.
b)
Administrasi
Pelayanan Keperawatan
Memberikan informasi kepada administrator yang sangat
penting dalam perencanaan pola staf, program pengembangan staf dan
mengidentifikasi isi dari program orientasi.
c)
Pendidikan
Keperawatan
Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan
mengevaluasi penampilan kerja mahasiswa
d)
Riset Keperawatan
Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang
pertemuannya dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas askep.
e)
Sistem Pelayanan
Kesehatan
Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja
tim kesehatan dalam mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim
kesehatan sehingga terbina hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan
bagi anggota tim kesehatan.
Tujuan utama standar
memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan penilaian
hasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkan dan memfasilitasi
perbaikan dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan. Criteria kualitas asuhan
keperawatan mencakup : aman, akurasi, kontuinitas, efektif biaya, manusiawi dan
memberikan harapan yang sama tentang apa yang baik baigi perawat dan pasien.
Standar menjamin perawat mengambil keputusan yang layak dan wajar dan
melaksanakan intervensi – intervensi yang aman dan akontebel.
Pengembangan dan
penetapan standar keperawatan melalui tahapan yaitu : harus diumumkan,
diedarkan atau disosialisasikan dan terakhir penerapan dalam bebagai tatanan
pelayanan. Pengembangan ini bertujuan pertama, meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan, kedua mengurangi biaya asuhan, ketiga dasar untuk menentukan ada
tidaknya “negligence” perawat.
Pelayanan keperawatan
adalah essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien oleh karena itu profesi
keperawatan harus akontebel terhadap kualitas asuhan yang diberikan.
Pengembangan ilmu dan teknologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan
kebutuhan yang kompleks. Untuk menjamin efektifitas asuhan keperawatan pada
klien, harus tersedia criteria dalam area praktek yang mengarahkan keperawatan
mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara aman.
Pada saat ini biaya
asuhan kesehatan telah meningkat tajam walaupun hari rawat singkat. Melalui
penataan standar keperawatan, maka tindakan keperawatan sesuai kebutuhan dan
harapan pasien tanpa mengurangi kesejahteraan pasien namun biaya lebih
terjangkau. Untuk mengeliminasi pemborosan anggaran dan fasilitas dan kesalahan
praktek perawat standar asuhan keperawatan hendaknya dapat digunakan dalam
semua situasi pelayanan kesehatan. Standar asuhan keperawatan menjadi essensial
terutama jika diterapkan dalam unit-unit pelayanan yang secara relatif terdapat
sedikit jumlah perawat yang berpengalaman tapi harus memberikan pelayanan untuk
berbagai jenis penyakit dan memnuhi kebutuhan kesehatan yang kompleks.
Berdasarkan uraian diatas
tadi maka beberapa keuntungan dapat diperoleh dari adanya standar keperawatan
sebagai dasar rasional dalam merencanakan keperawatan, mencapai efisiensi
organisasi, mengevaluasi membina dan upaya perbaikan, alat komunikasi dan
koordinasi asuhan keperawatan diseluruh system pelayanan kesehatan, menentukan
kebutuhan perawat dan pola utilitasnya.
Aspek-aspek penting
mengapa standar keperawatan harus ditentukan : pertama memebrikan arah kedua
mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspekstasi ketiga memantau dan menilai
hasil memnuhi standar, tidak memenuhi standar atau melampaui standar, dan
keempat merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi dan pasien dalam
organisasi tatanan pelayanan untuk memperoleh hasil optimal.
2.4 Klasifikasi
a)
Perawat dan Pelaksana
Praktek Keperawatan
Perawat memegang peranan penting
dalam menentukan dan melaksanakan standart praktek keperwatan untuk mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standart pendidikan Keperawatan. Perawat sebagai
anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standart
profesi keperawatan.
b)
Nilai-nilai Pribadi
dan Praktek Profesional
Adanya perkembangan
dan perubahan yang terjadi pada ruang lingkup praktek keperawatan dan bidang
teknologi medis akan mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara
nilai-nilai pribadi yang memiliki perawat dengan pelakasana praktek yang
dilakukan sehari-hariselain itu pihak atasan membutuhkan bantuan dari perawat
untuk melaksanakan tugas pelayanan keperawatan tertentu , dilain pihak perawat
mempunyai hak untuk menerima atau menolak tugas tersebut sesuai dengan
nilai-nilai pribadi mereka.
2.5 Standar Praktek Keperawatan
Karena keperawatan telah meningkat kemandiriannya
sebagai suatu profesi, sejumlah standar praktek keperawatan telah ditetapkan.
standar untuk praktek sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk
perawat memberikan perawatandan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi
asuhan ketika standar telah didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan
bahwa mereka mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat
mengetahui secara pasti apakah yang penting dalam pemberian askep dan staf
administrasi dapat menentukan apakah asuhan yang diberikan memenuhi standar
yang berlaku.
STANDAR CANADIAN NURSES
ASSOCIATION untuk praktek keperawatan:
1. Praktik keperawatan
memerlukan model konsep keperawatan yang menjadi dasar praktek
2. Ptraktek keperawatan
memerlukan hubungan yang saling membantu untuk menjadi dasar interaksi antara
klien-perawat
3. Praktek keperawatan
menuntut perawat untuk memenuhi tanggung jawab profesi
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN KLINIK DARI ANA
Menguraikan tingkat asuhan keperawatan yang kompeten
seperti yang diperlihatkan oleh proses keperawatan yang mencakup semua tindakan
penting yang dilakukan oleh perawat dalam memberikan perawatan dan membentuk
dasar pengambilan keputusan klinik:
1. Pengkajian: Perawat
mengumpulkan data kesehatan pasien
2. Diagnosa: Perawat
menganalisis data yang diperoleh melalui pengkajian untuk menentukan diagnosa
3. Identifikasi hasil:
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada pasien
4. Perencanaan: Perawat
membuat rencana perawatan yang memuat intervensi-intervensi untukuntuk mencapai
hasil yang diharapkan
5. Implementasi: Perawat
mengimplementasikan intervensi-intervensi yang telah diidentifikasi dalam
rencana perawatan
6. Evaluasi: Perawat
mengevaluasi kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil
2.6
Standar Kinerja
Profesional
1. Kualitas perawatan:
perawat secara sistematis mengevaluasi kualitas dan keefektifan praktik
keperawatan
2. Penilaian kinerja:
Perawat mengevaluasi praktik keperawatan dirinya sendiri dalam hubungannya
dengan standar-standar praktik profesional dan negan peraturan yang relevan
3. Pendidikan: Perawat
mendapatkan dan mempertahnkan pengetahuan sekarang dalam praktik keperawatan
4. Kesejawatan: Perawat
memberikan kontribusi pada perkembangan profesi dari teman sejawat, kolega dan
yang lainnya
5. Etik: Keputusan dan
tindakan perawat atas nama pasien ditentukan dengan cara etis
6. Kolaborasi: Perawat
melakukan kolaborasi dengan pasien, kerabat lain, dan pemberi perawatan
kesehatan dalam memberikan perawatan pada pasien
7. Riset: Perawat
menggunakan temuan riset dalam praktik
Penggunaan sumber: Perawat mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan
Penggunaan sumber: Perawat mempertimbangkan faktor-faktor yang berhubungan dengan keamanan
2.7
Lingkup Standar
Keperawatan
1. Lingkup dari definisi
keperawatan
2. Falsafah dan tujuan
keperawatan
3. Fungsi pelayanan
keperawatan
4. Organisasi pelayanan
keperawatan
5. Proses keperawatan
6. Tindakan keperawatan
independen
7. Catatan askep,
meliputi cara, isi dan format-format yang digunakan
8. Kualifikasi tenaga
keperawatan
9. Peran dan fungsi
keperawatan
10. Administrasi
pelayanan dan keperawatan
2.8
Pengembangan Standar Keperawatan
Kerangaka kerja pengembangan standar praktek
keperawatan
1. Struktur
Ø Falsafah, tujuan
Ø Lingkup, konsep
keperawatan, peran dan fungsi, kualifikasi
Ø Organisasi dan
administrasi pelayanan keperawatan
Ø Fasilitas fisik dan
perlengkapan
Ø Insentif profesional
dan finansial
2. Proses
Asuhan keperawatan: Pengkajian, Perencanaan,
Implementasi, Evaluasi
3. Hasil
a. Pengaruh/efek dan
kemajuan askep:
·
Status kesehatan
·
Kegiatan
·
Tingkat pengetahuan
b. Kepuasan klien
c. Kepuasan perawat
Dalam menata standar dibutuhkan
pertimbangan-perimbangan kerangka kerja yang akan digunakan dan berbagai
komponen agara standar terpenuhi, selanjutnya dipertimbangkan siapa yang menata
standar dan bagaimana proses tersebut dikoordinasikan.
Kerangka kerja yang lazim
dalam penataan standar 1) Donabedian Model – Struktur, proses, hasil, 2) Proses
model “crossby” 3) Model kualitas enam dimensi “Maxwell dan 4) Model “Criteria
Listing”(Crossby, 1989 dan Maxwell, 1984).
Standar keperawatan
secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja Model Donabedian yang
dipadukan dengan berbagai konsep keprawatan.
Standar harus tersedia
diberbagai tatanan dengan bermacam-macam pengertian dan persyaratan, namun
essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan. Keperawatan profesi yang
paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-hal yang berperan
penting dalam asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh karena itu
dalam pengembangan standar keperawatan membutuhkan pengertian yang sangat
mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus
diidentifikasi dengan jelas pengertian multifokal tujuan keperawatan.
Selanjutnya perlu diidentifikasi hasil asuhan pasien / klien – hasil yang
diharapkan menjadi standar asuhan, kemudian performance kinerja perawat professional
berorientasi pada proses keperawatan – menjadi stanar praktek dan berpotensial
tidak merugikan – struktur pengelolaan menjadi standar biaya / anggaran.
Persyaratan awal diatas tadi untuk menentukan hasil yang spesifik dan kaitannya
dengan proses keperawatan dan hasil yang diharapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengembangan standar
praktek keperawatan di Indonesia merupakan tanggung jawab PPNI karena tekanan
dan tuntutan kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan makin tinggi. Pengertian
standar sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai. Dalam pengembangan
standar dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standar keperawatan.
Tujuan dan manfaat
standar keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas
manejemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan
kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab
mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut.
Berbagai jenis
keperawatan dapat dikembangkan dengan focus, orientasi dan pendekatan yang
saling mendukung.
Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi
pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan.
Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan
sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi
pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainidin, H.
2001.Dasar-dasar Keperawatan Profesional.jakarta: Widya Medika
Doenges, Marilyn e.1998.
Doenges, Marilyn e.1998.
Penerapan Proses
Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan: Alih bahasa, I Made Kariasa: editor,
Setiawan.Jakarta: EGC Ismani, Nila, HJ.2001.
Etika
Keperawatan.Jakarta:Widya Medika . Ditulis dalam KEP PROFESIONAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar