Kaca adalah salah satu produk
industri kimia yang paling akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tetapi
seberapa banyakkah yang kita ketahui tentang senyawa unik ini? Inilah beberapa
fakta tentang kaca.
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:
Dipandang dari segi fisika kaca merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak “sempat” menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Beberapa sifat-sifat kaca secara umum adalah:
- Padatan amorf (short range order).
- Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada
zat cair.
- Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range
tertentu)
- Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012
Pa.s)
- Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali
hidrogen fluorida. Karena itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan
laboratorium.
- Efektif sebagai isolator.
- Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat
banyak digunakan dalam peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas
sama sekali. Salah satu rujukan yang paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny,
yang menceritakan bagaimana pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan
kaca tatkala memasak makanan. Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja
diletakkan di atas massa trona di suatu pantai. Penyatuan yang terjadi antara
pasir dan alkali menarik perhatian dan orang Mesir telah berusaha menirunya.
Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang mesir telah membuat permata
tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan keindahan yang mengesankan.
Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290. Silinder kaca jendela
tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad kedua belas. Dalam abad tengah,
Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di jerman dan inggris,
kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900,
industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang
dijaga ketat. Proses pembuatannya-pun bersifat empiris dan hanya berdasarkan
pada pengalaman.
Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan.
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.
Pada tahun 1914, di Belgia dikembangkan proses Fourcault untuk menarik kaca plat secara kontiniu. Selama 50 tahun berikutnya para ilmuwan dan insinyur telah berhasil menciptakan berbagai modifiklasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya pembuatan.
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 ? Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 ? CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C ? Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO
Walaupun saat ini terdapat ribuan macam formulasi kaca yang dikembangkan dalam 30 tahun terakhir ini namun gamping, silika dan soda masih merupakan bahan baku dari 90 persen kaca yang diproduksi di dunia.
Kuarsa (SiO2), salah satu bentuk polimorfi silika
Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan:
- Silika lebur.
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon
tetraklorida pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir
murni. Secara salah kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz
glass). Kaca ini mempunyai ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik
pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini mempunyai ketahanan termal lebih
tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga sangat transparan terhadap
radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering digunakan sebagai kuvet
untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar dua jutaan per kuvet.
- Alkali silikat.
Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara
komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama,
dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai
kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif
dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan
api.
- Kaca soda gamping. Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan
95 persen dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk
membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah
belah.
- Kaca timbal.
Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam campuran
kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat
penting dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi
yang tinggi. Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks
bias 2,2). Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada
“kaca potong” (cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah
besar untuk membuat bola lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama
karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca
ini juga cocok dipakai sebagai perisai radiasi nuklir.
- Kaca borosilikat.
Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3,
80% sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini
mempunyai koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan
dan mempunyai stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi.
Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex.
Kaca borosilikat juga digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa
lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
- Kaca khusus.
Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom,
kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya
berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
- Serat kaca (fiber glass). Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang
tahan terhadap kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika
sekitar 55%, dan alkali lebih rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar