ULTRASONIK
Ultrasonik merupakan gelombang bunyi yang memiliki frekuensi diatas
20.000 Hz. Ultrasonic /
bunyi ultra dihasilkan oleh magnet listrik dan “Kristal Piezo Electric” dengan
frekwensi di atas 20.000 Hz.
a. Magnet listrik
Batang ferromagnet diletakkan pada
medan magnet listrik maka akan timbul gelombang bunyi ultra pada ujung
ferromagnet. Demikian pula apabila batang ferromagnet dilingkari dengan kawat
kemudian dialiri listrik akan timbul gelombang ultrasonic pada ujung batang
ferromagnet.
b. Piezo electric
Kristal piezo electric ditemukan oleh
Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar 1880; tebal kristal 2, 85 mm.
apabila kristal piezo electric dialiri tegangan listrik maka lempengan kristal
akan mengalami vibrasi sehingga timbul frekwensi ultra; demikian pula vibrasi
kristal akan menimbulkan listrik. Berdasarkan sifat itu maka kristal electric
dipakai sebagai transduser pada ultrasonografi.
Efek yang ditimbulkan oleh
ultrasonic antara lain :
- Efek mekanik
yaitu membentuk emulsi asap / awan dan
disintegrasi beberapa benda padat, dipakai untuk menentukan lokasi batu empedu.
- Efek fisika yaitu terbentuknya rongga pada
jaringan
- Efek kimia, yaitu terjadinya proses oksidasi (
pembakaran )
- Efek Biologi
yaitu dapat menghancurkan bakteri dan
virus dan juga Efek yang
ditimbulkan ultrasonic ini merupakan gabungan dari berbagai efek misalnya
akibat pemanasan menimbulkan pelebaran pembuluh darah. Selain itu ultrasonic
menyebabkan peningkatan permeabilitas membran sel dan kapiler serta merangsang
aktifitas sel. Sesuai hukum Van’t Hoff (menimbulkan panas) otot mengalami
paralyse dan sel-sel hancur; bakteri, virus dapat mengalami kehancuran. Selain
itu menyebabkan keletihan pada tubuh manusia apabila daya ultrasonic
ditingkatkan.
- Efek medis yaitu dapat merusak jaringan
Manfaat dari
ultrasonic :
- Untuk Diagnosis ( intensitas yang dipakai : 0,01
w/ cm2 )
Contoh :
·
Denyut jantung janin ( DJJ )
·
Tumor retina
·
Gangguan kehamilan
·
Kanker otak
·
Gangguan peredaran darah
- Untuk Pengobatan ( intensitas yang dipakai : 1 -
5 w/ cm2 )
Contoh :
·
Penyakit tulang
·
Penyakit Parkinson ( kehilangan
keseimbangan otak )
- Untuk merusak jaringan kanker (( intensitas yang
dipakai : 103 w/ cm2 )
·
Contoh : Kanker pada telinga bagian tengah
TIPE DIAGNOSIS
MENGGUNAKAN ULTRASONIK
- A SKANNING ( AMPLITUDO SCANNING )
Untuk mengetahui/ mencari besarnya amplitude.
Contoh :
·
Untuk mendeteksi gejala tumor otak
·
Untuk mendeteksi penyakit-penyakit mata (
adanya tumor retina )
- B SKANNING ( BRIGHT SCANNING )
Metode skanning
ini banyak dipakai di klinik oleh karena ini bisa memperoleh pandangan /
gambaran dua dimensi dari bagian tubuh. Prinsip B Skanning sama dengan A
Skanning. Hanya saja pada B Skanning transdusernya digerakkan (moving)
sedangkan pada A Skanning transdusernya tidak digerakkan. Gerakan transduser mula-mula akan
menghasilkan echo dapat dilihat adanya dot (dot ini disimpan pada CRT) kemudian
transduser digerakkan kea rah lain menghasilkan echo pula sehingga kemudian tercipta
suatu gambaran dua dimensi. Pada B Skanning ini, operator boleh
meilih dua mode control pada alat elektronik; untuk mencapai nilai ambang agar
memperoleh gambaran yang dikehendakinya maka dipakai alat control leading edge
display. Untuk mengatur cahaya benderang pada layer TV
(=CRT = Tabung sinar katode) yang sebanding dengan besarnya echo / gema yang
dihasilkan oleh transduser ultrasonic naka dipakai alat gray scale display.
·
Untuk memperoleh gambaran-gambaran 2
dimensi dari bagian tubuh dengan menggunakan cahaya
Contoh :
·
Untuk mengetahui struktur organ dalam
tubuh ( usus, hati, dll )
·
Untuk mendeteksi kehamilan 6 minggu
·
Untuk mengetahui kelainan-kelainan pada
kandungan
- M SKANNING ( MODULATION SCANNING )
Untuk memperoleh informasi gambaran gerakan alat / organ tubuh
Contoh :
·
Untuk mendeteksi denyut jantung/ vulva
·
Untuk mengukur dan mengetahui kecepatan
aliran darah
PRINSIP KERJA
GELOMBANG ULTRASONIK
Gelombang ultrasonic dapat dihasilkan / bersumber dari 2 cara, yaitu :
- Magnet Listrik
Melalui sebuah batang logam ferromagnetic ( Fe2O3
) yang dililit oleh kawat, kemudian kawat tersebut di aliri arus listrik
sehingga ujung batang logam tersebut bergetar dan menimbulkan gelombang bunyi
ultra.
- Kristal Plezo Elektrik yaitu melalui sebuah
Kristal
Kristal piezo
electric ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun sekitar 1880; tebal
kristal 2, 85 mm. apabila kristal piezo electric dialiri tegangan listrik maka
lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbul frekwensi ultra;
demikian pula vibrasi kristal akan menimbulkan listrik. Berdasarkan sifat itu
maka kristal electric dipakai sebagai transduser pada ultrasonografi.
Perbedaan antara magnet listrik dan
Kristal Plezo Elektrik
Aspek
|
Magnet Listrik
|
Kristal Plezo Elektrik
|
Media
|
Batang logam Ferromagnetik
|
Kristal Plezo
|
Prinsip Kerja
|
Melalui sebuah batang logam ferromagnetic ( Fe2O3
) yang dililit oleh kawat, kemudian kawat tersebut di aliri arus listrik
sehingga ujung batang logam tersebut bergetar dan menimbulkan gelombang bunyi
ultra.
|
Melalui sebuah Kristal ( tebal 2,85 mm ) dimana diatas Kristal
tersebut diletakkan logam. Selanjutnya melalui lempengan logam diberi arus
listrik sehingga Kristal bergetar dan menimbulkan gelombang bunyi ultra
|
Konduktor
|
Sebuah kawat
|
Sebuah lempengan logam
|
BISING
Bising adalah bunyi yang memiliki intensitas, frekuensi dan intonasi
yang tidak beraturan.
Bunyi
dinilai sebagai bising sangatlah relative sekali. Suatu contoh misalnya : musik
tempat-tempat diskotik, bagi orang yang biasa mengunjungi tempat itu tidak
merasa suatu kebisingan , tetapi bagi orang-orang yang tidak pernah berkunjung
di tempat diskotik akan merasa suatu kebisingan yang menganggu.
Pembagian bising antara lain :
I.
Berdasarkan frekuensi, intonasi dan kuat bunyi
a)
Bising pendengaran ( audible Noise )
Contoh : music, orang
rebut, dll
b)
Bising dalam dunia pekerjaan ( occupational Noise )
Contoh : mesin-mesin pabrik, mesin ketik,
mesin las
c)
Bising yang menyentak (
Impulsip Noise )
Contoh : ketukan
palu, halilintar, bom
II.
Berdasarkan waktu terjadinya
a)
Bising kontinu ( continu Noise )
Contoh : mesin dan
kipas angin
b)
Bising yang terputus-putus ( intermittent Noise )
Contoh : lapangan
terbang dan lalu lintas
III. Berdasarkan skala
intensitas ( TI )
a.
Sangat tenang ( 0 – 20 dB ),
Contoh : suara
berbisik, percikan air, bunyi daun
b.
Tenang ( 20 – 40 dB )
Contoh : rumah yang
tenang, percakapan normal, kantor perorangan, auditorium
c.
Sedang ( 40 –80 dB )
Contoh : rumah yang
gaduh/ rebut, kantor umum, percakapan yang kuat
d.
Kuat ( 80 – 100 dB )
Contoh : keramaian
pasar, demo di jalan, pluit polisi
e.
Menulikan ( 100 – 120 dB )
Contoh : bom,
halilintar, bunyi pesawat terbang, mesin
EFEK BISING
I.
Terhadap Sistem Pendengaran
a.
Kehilangan pendengaran yang bersifat
sementara, contoh : dilapangan terbang
b.
Telinga bias berdengung
c.
Kehilangan pendengaran yang bersifat
menetap, contoh : Tuli permanen
d.
Bisa resisten/ kebal terhadap bising
II.
Terhadap kekebalan , fisiologi tubuh terganggu
a.
Hilang dan terganggunya konsentrasi
b.
Terganggunya system saraf hormone dan
metabolism tubuh
c.
Melemahnya denyut jantung
d.
Meningkatnya rasa letih/ lelah dan emosi
e.
Menimbulkan rasa tak enak dalam bekerja
PENGARUH BISING
TERHADAP KESEHATAN
Pengaruh utama dari kebisingan adalah kerusakan pada indera pendengar dan akibat ini telah diketahui dan diterima umum. Kerusakan atau gangguan system pendengaran dibagi atas :
·
Hilangnya
pendengaran secara temporer/ sementara dan dapat pulih kembali apabila bising
tersebut dapat dihindarkan.
·
Orang
menjadi kebal atau imun terhadap bising.
·
Telinga
berdengung
·
Kehilangan pendengaran secara menetap dan
tidak pulih kembali, biasanya dimulai pada frekwensi sekitar 4.000Hz, kemudian
menghebat dan meluas pada frekwensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekwensi
percakapan.
Selain pengaruh bising terhadap system pendengaran , dapat pula mengganggu
konsentrasi, meningkatnya kelelahan :
ini dapat terjadi pada kebisingan tingkat rendah sedangkan pada tingkat tinghgi
kebisingan dapat menyebabkan salah tafsir pada saat bercakap-cakap. Apabila
bising berinterferensi dengan frekwensi 300 – 3.000 Hz akan menyebabkan
perasaan tidak enak dalam pekerjaan dan terhadap lingkungan sekitarnya akan
menimbulkan reaksi masyarakat yaitu protes terhadap kebisingan.
Pada suatu
penelitian di Jerman menunjukkan pekerja yang mengalami kebisingan dapat
menyebabkan gangguan hormonal, system saraf dan merusak metabolisme. Para ahli Rusia menemukan
pekerja-pekerja di industri mengalami perubahan saluran darah dan timbul
bradicardia, fisik lesu dan mudah terangsang.
TELINGA SEBAGAI ALAT PENDENGARAN
UNSUR-UNSUR TELINGA
·
Bagian luar, terdiri dari daun telinga dan saluran
telinga
Fungsinya untuk menerima dan mengumpulkan energy bunyi yang masuk
·
Bagian tengah, terdiri dari membrane timpani ( gendang
telinga ), tuba eustachi dab tulang-tulang pendengaran ( maleus inkus dan
stapes )
Fungsinya untuk melindungi telinga dari energy bunyi yang berlebihan
·
Bagian dalam, terdiri dari rumah siput dan saraf-saraf
pendengaran
Fungsinya, untuk menganalisa bunyi sekaligus menjabarkan bunyi / menggambarkan
bunyi
GANGGUAN PENDENGARAN
Adalah suatu kondisi dimana telinga
sebagai alat pendengaran tidak berfungsi dengan baik .
Faktor-faktor yang menyebabkan gangguan pendengaran secara umum antara
lain :
1.
Bising
2.
Gelombang ultrasonic
3.
Bahan-bahan kimia
4.
Obat-obatan antibiotic
Jenis-jenis gangguan pendengaran
1.
Tuli Kondusi yaitu suatu keadaan dimana
bunyi tidak bisa mencapai telinga bagian dalam. Tuli ini disebabkan oleh
infeksi pada telinga bagian tengah
2.
Tuli sarap yaitu suatu kondisi dimana
telinga tidak bias mendengarkan bunyi pada frekuensi- frekuensi tertentu atau
seluruh frekuensi bunyi. Hal ini disebabkan oleh rusaknya salah satu atau
beberapa saraf pendengaran
3.
Tuli Fungsional, yaitu suatu kondisi
dimana telinga sebagai alat pendengaran tidak dapat berfungsi lagi. Hal ini
disebabkan oleh mendengarkan bom secara langsung, cacat dari lahir
EFEK DOPPLER
Pada tahun 1800 ahli fisika telah membuktikan bahwa sumber bunyi berfrekwensi fo
mempunyai derajat tinggi apabila sumber bunyi
bergerak mendekati pendengaran; apabila
sumber bunyi
bergerak menjauh pendengar akan terdapat frekwwensi dengan derajat rendah.
Demikian pula apabila pendengar mendekati sumber bunyi akan memperoleh
frekwensi bunyi dengan derajat tinggi. Percobaan frekwensi ini disebut Doppler
Shift. Sedang efek yang timbul akibat bergeraknya sumber bunyi atau bergeraknya
pendengar disebut efek Doppler.
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh misalnya darah. Berkas ultrasonic/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi ekho dan diterima oleh detector .
Efek Doppler ini dipergunakan untuk mengukur bergeraknya zat cair di dalam tubuh misalnya darah. Berkas ultrasonic/bunyi ultra uynag mengenai darah (darah bergerak menjauhi bunyi) darah akan memantulkan bunyi ekho dan diterima oleh detector .
Efek Doppler membicarakan tentang perbedaan frekuensi sumber bunyi bila didengar oleh seorang pendengar
yang sedang bergerak ataupun sumber bunyi yang bergerak. Tinggi rendahnya nada
suatu bunyi berhubungan dengan frekuensi gelombang bunyi yang masuk ke telinga
manusia. Jadi apabila sumber bunyi dan pendengar bergerak relative satu sama lain
maka frekuensi yang didengar oleh pendengar tidak sama dengan frekuensi yang
dipancarkan oleh sumber bunyi. Peristiwa ini di namakan efek dopper.
Penentuan tanda ( + ) dan ( - ) pada Vp
dan Vs
a.
Vs bertanda positif bila sumber bergerak menjauhi pendengar
b.
Vs bertanda negatif bila sumber bergerak mendekati pendengar
c.
Vs = 0 bila sumber bunyi tidak bergerak (
diam )
d.
Vp bertanda positif bila sumber bergerak mendekati pendengar
e.
Vp bertanda negatif bila sumber bergerak menjauhi pendengar
f.
Vp = 0 bila sumber bunyi tidak bergerak (
diam )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar