BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Dalam
tubuh manusia memerlukan makanan, air dan elektrolit yang dibutuhkan oleh
sel-sel tubuh melalui proses pencernaan,terutama zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang
dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari bahan
makanannya) untuk memperoleh energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari
bagi para pekerja.
Proses tubuh dalam
pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukan
baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya
memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi.
Tubuh manusia
memerlukan sejumlah gizi secara tepat, sesuai dengan standar kecukupan gizi,
namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Keadaan gizi seseorang
merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata,
tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang
tidak disadari kalau hal tersebut kerana factor gizi.
Manusia untuk
kehidupannya juga membutuhkan vitamin yang didapat dari bahan pangan, hal ini
demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuh. Apabila makanan tidak cukup
mengandung zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan
menyebabkan perubahan metabolism dalam otak, berakibat terjadi ketidak mampuan
berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi
menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti ukuran otak
yang juga kecil.
Maka dengan
itu untuk menjaga kestabilan dan kesimbangan dalam proses pangan di perlukan
satu system yaitu system saluran pencernaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. SISTEM
SALURAN PENCERNAAN
Proses
pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan
kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah
bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Sistem pencernaan beurusan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkanya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian
berikut :
A. Mulut
B.
Faring
(tekak)
dan Esofagus (Kerongkongan)
C.
Ventrikulus
(Lambung)
D. Usus alus dan usus besar
Gambar
saluran pencernaan
A.
MULUT
Mulut adalah rongga
lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas 2 bagian : yaitu bagian
luar yang sempit atau vestibula, yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan
bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi
disisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan sebelah belakang
bersambung dengan awal faring.
Selain itu mulut memuat gigi untuk menguyah makanan, dan
lidah yang membantu untuu cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau
kelompok kelenjar menuangkan cairan pencerna penting kedalam saluran
pencernaan.
Seluruh saluran pencernaan dibatasi oleh selaput lendir
(membran mukosa), dari bibir sampai ujung akhir ujung usus bagus, ditambah
dengan lapisan-lapisan epitelium.
Selama dalam proses pencernaan,makanan dihancurkan
menjadi zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi kerena kerja berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas
khusus menyaring dan berkerja atas satu
jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainya.
Ptialin (amilasi ludah)
misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung, sedangkan pepsin hanya atas
protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan pankreas dapat mengandung
beberapa enzim, dan setiap enzim bekerja hanya atas satu jenis makanan.
Enzim ialah zat kemia
yang menimbulkan perubahan susunan kemia terhadap zat lain, tampa enzim itu
sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk dapat bekerja secara baik, berbagai enzim
tergantuk adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat.
Atap mulut dibentuk oleh palatum, dan lidah
terletak dilantainya dan terikat pada tulang hioid. Digaris tengah sebuah
lipatan membran mukosa atau prenulum linguas (menyambung lidah dengan lantai
mulut). Di kedua sisi terletak papila sublingualis, yang memuat lubang kelenjar
ludah sukman libularis.
Sedikit eksternal dari papila ini terletak lipatan
sublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.
Selaput
lendir mulut ditutupi oleh epitelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak
kelenjar-kelenjar alus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini akan kaya pada
pembulu darah dan juga memuat banyak pada ujung akhir saraf sensorif.
kelenjar ludah dan ludahnya.Kelenjar ludah adalah kelnjar majemuk bertandan, yang
berarti terdiri atas gabungan kelompok alvioli bentuk kantong dan yang
membentuk lubang-lubang kecil. saluran-saluran dari setiap alviolus bersatu untuk membentuk
saluran yang lebih besar dan yang mengantar sekretnya kesaluran utama dan melalui
ini sekret di tuangkan kedalam mulut.
Kelenjar ludah
yang utama ialah kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.
Kelenjar parotis
ialah yang terbesar. Satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan dan
terletak dekat depan agak kebawah telinga. Sekretnya dituangkan kedalam mulut
melalui saluran parotis atau saluran stensen, yang bermuara dipipi sebelah
dalam, berhadapan dengan graham, ( molar) kedua atas. Ada dua struktur penting
yang melintasi kelenjar parotis, yaitu arteri koratis exsterna dan syaraf
kranial ke tujuh ( saraf fasialis).
Kelenjar submandibularis.
Nomor dua besarnya sesudah kelenjar parotis. Terletak dibawah kedua sisi tulang
rahang, dan berukuran kira-kira sebesar buah kenari. Sekretnya di tuangkan
kedalam mulut melalui salurang submandibularis atau saluran wharton, yang
bermuara didasar mulut, kedat frenulum linguae.
Kelenjar sublingualis.
Adalah yang terkecil letaknya dibawah lidah dikanan dan dikiri flenulun linguae dan menuangkan
sekretnya kedalam dasar mulut melalui beberapa muara kecil.
Fungsi kelenjar ludah adalah
mengeluarkan saliva, yang merupakan cairan pertama yang mencerna makanan. Deras
aliran saliva dirangsang oleh:
a.
Adanya
makanan dalam
mulut
b.
Melihat,
membuai dan memikirkan makanan.
Setiap kelenjar ludah dapat terkena infeksi. Tetapi yang
terdahulu Terserang adalah kelenjar parotis karena letaknya dekat dengan mulut
dan juga dapat terjadi sumbatan saluran parotis. Keadaan ini merupakan salah
satu bentuk parotitis atau parotiditis. Tetapi parotitis yang akut jarang
terjadi.
Penyakit
beguk (gondong) ialah wabah parotitis (epidemi parotitis).
Saliva
atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali. Ludah mengandung musin,
enzim pencerna zat tepung, yaitu ptyalin, dan sedikit zat padat.
Fungsi
ludah atau saliva bekerja secara pisis dan kemiawi. Kerja pisisnya adalah
membasahi, mulut, membersihkan lidah dan memudahkan orang berbicara. Ludah
membasahi makanan agar mudah untuk di telan. Dan dengan membasahi makanan itu
ludah melarutkan beberapa unsure, sehingga memudahkan kerja kemiawi
terhadapnya.
Kerja
kemiawi ludah disebabkan enzim ptyalin (amylase ludah) yang didalam
lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yang telah dimasa.
Ptyalin hanya dapat bekerja atas zat tepung bila pembungkus selulose pada zat
tepung telah pecah, misalnya sudah dimasak, dan kemudian tepung yang telah
dimasak di ubah menjadi sejenis gula yang mudah larut, yaitu maltose. Kerja ini
dimulai didalam mulut, ludah di telan bersama dengan makanan dan kerja ptyalin
berjalan terus didalam lambung selama kira-kira 20 menit atau sampai makanan
menjadi asam oleh kerja cairan lambung.
Selama dalam proses pencernaan,makanan dihancurkan
menjadi zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi kerena kerja berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas
khusus menyaring dan berkerja atas satu
jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainya.
Ptialin (amilasi ludah)
misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung, sedangkan pepsin hanya atas
protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan pankreas dapat mengandung
beberapa enzim, dan setiap enzim bekerja hanya atas satu jenis makanan.
Enzim ialah zat kemia
yang menimbulkan perubahan susunan kemia terhadap zat lain, tampa enzim itu
sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk dapat bekerja secara baik, berbagai
enzim tergantuk adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang
tepat.
Bibir terdiri atas
lipatan daging yang membentuk gerbang mulut. Disebelah luar ditutupi oleh kulit
dan disebelah dalam ditutupi selaput lendir atau mukosa. Otot orbikularis oris
menutup bibir :, levator anguli oris mengangkat, dan despresor anguli oris
menelan ujung mulut. Tempat bibir atas dan bawah bertemu membentuk sudut mulut.
Palatum (langit-langit)
terdiri atas 2 bagian, yaitu platum keras yang tersusun atas tajuk-tajuk
palatum dari sebelah depan tulang maksilaris, dan lebih kebelakang terdiri atas
2 tulang platum. Dibelakang ini terletak dari platum lunak, yang merupakan
lipatan menggantung yang dapat bergerak dan yang terdiri atas jaringan fibrus
dan selaput lendir. Gerakanya dikendalikan oleh ototnya sendiri. Ditengah
platum lunak menggantung keluar sebuah prosesus berbentuk krucut yaitu uvula.
Dari sini tiang-tiang lengkungan (fauces), melengkung kebawah dan kesamping
kiri dan kanan dan diantara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan
selaput lendir yang disebelah kanan dan kiri memuat tonsil.
Pipi membentuk sisi
berdaging pada wajah dan menyambung dengan bibir mulai pada lipatan
naso-labial, berjalan dari sisi hidung ke sudut mulut. Pipi dilapisi dari dalam
oleh mukosa yang mengandung papila-papila. Otot yang terdapat pada pipi ialah
otot buksinator.
Gigi-geligi dan penguyahan. Terdapat
dua kelompok gigi, yaitu gigi sementara atau gigi sulung dan gigi tetap.
Terdapat 20 gigi sulung, 10 pada setiap rahang. Dari tengah kedua sisi
berturut-turut dinamai : 2 insisivus atau gigi seri, 1 kanina atau gigi taring.
2 molar atau graham. Gigi tetap lebih banyak yaitu 32. 16 pada setiap rahang.
Dari tengah kesamping berturut-turut disebut : 2 insisivus, 1 taring, 2
premolar (Graham depan). 3 molar (Graham belakang).
Umumnya pada seorang bayi pertama nya munculnya pada umur
enam bulan.Insisivus tengah pada rahang bawah yang pertama keluar.kemudian
insisivus lateral.Molar pertama keluar pada kira-kira umur dua belas sampai
lima belas bulan,gigi taring pada delapan belas bulan,dan akhirnya pada dua
puluh bulan molar lainnya.
Seorang anak berumur dua belas bulan biasanya telah
memiliki delapan gigi,dua insisivus tengah dan dua lateral pada kedua
rahang.Pada umur dua tahun si anak telah memiliki gigi sulung yang lengkap.
Dari pada gigi pasangannya pada rahang atas.
Gigi tetap mulai menggantikan yang sementara pada
kira-kira umur enam tahun.yang pertama-tama keluar ialah sebuah molar di
belakang gigi-gigi sementara disetiap sisi, kemudian pada umur tujuh sampai
delapan tahun keluar gigi insisivus, pada umur sembilan sampai sepuluh tahun
geraham per-molar, dan pada umur sebelas tahun gigi taring, pada kia-kira dua
belas tahun geraham molar dua dan ajhir geraham bungsu.
Sebuah gigi mempunyai mahkota,leher dan akar.Mahkota gigi
menjulang diatas gusi. Lehernya dikelilingi gusi dan akarnyaberada dibawahnya.
Gigi dibuat dari bahan yang sangat keras, yaitu dentin.didalam pusat
strukturnya terdapat terdapat rongga
pulpa. Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat,pembuluh darah,dan serabut
saraf. Bagian gigi yang menjulang diatas gusi ditutupi email, yang jauh lebih
keras dari pada dentin.
Pengunyahan.mengunyah
ialah menggigit dan menggiling makanan diantara gigi atas dan bawah. Gerakan
lidah dan pipi pembantu dengan memindah-mindahkan makanan lunak kepalatum keras
dan ke gigi-gigi. Otot utama untuk mrngunyah ialah maseter, otot temporalis dan
otot pterigoid. Medial dan lateral.
Kesehatan gigi harus ditekankan anak-anak sejak kecil
sudah dapat belajar menggosok gigi mereka dalam gerakan naik-turun, sisi dalam
dan luar, sesudah makan dan sebelum pergi tidur. Setiap tapal atau serbuk gosok
gigi yang manapun dapat digunakan. Jalan
dan gula-gula jangan dimakan diantara waktu makan,atau menjelang tidur. Hal ini
merupakan sumber penyakit gigi yang lazim. Pertumbuhan
gigi , baik yang sementara maupun yang tetap, harus diawasi. Kunjungan
teratur pada dokter gigi penting. Kalau dapat setiap bulan atau
sedikit-dikitnya 4 sampai 6 bulan. Tidak ada rasa sakit bukan berarti tidak ada
penyakit atau karie gigi. Pada masa remaja kunjungan boleh lebih jarang, tetapi
sebaiknya tetap teratur.
B. FARINX
DAN USOFAGUS
Farinx atau tekak terletak dibelakang hidung,mulut dan
larinx (tenggorokan). Farinx berupa saluran brtbrntuk kerucut dari bahan
membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan
berjalan dari dasar tenggorokan sampai diketinggian vertebrata servikal keenam
, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid. Tempat farinx bersambung dengan
usoagus. Catatan: pada ketinggian ini farinx kira-kira tujuh sentimeter dan
dibagi atas tiga bagian.
Nasofarinx dibelakang hidung didinding pada daerah ini
terdapat lubang saluran Eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada
nasofarinx.
Faring oralis terletak dibelakang mulut kedua tonsilada
didinding lateral daerah faring.
Farinx larigeal ialah bagian terendah yang terletak
dibelakang laringix,didalam farinx terdapat tujuh lubangdua dari saluran
Eustakhius, dua bagian posterior lubang hidung(nares) yang berada dibelakang
rongga hidung,mulut, larinx dan usofagus.
Struktur Farinx. Dinding farinx tersusun atas tiga
lapisan yaitu lapisan mukosa.lapisan fibrosa dan lapisan berotot. Lapisan
mukosa yang terletak paling di dalam, bersambung dengan lapisan dalam
hidung,mulut dan saluran eustakhius.lapisan dalam pada bagian atas faring
adalah epitelium dari saluran pernafasan dan bersambung dengan epitelium hidung. Bagian bbawah
faring yang bersambung dengan mulut. Di lapisi dengan epitelium berlapis.
Lapisan fibrosanya terletak antara lapisan mukosa dan
lapisan berotot otot utama pada faring ialah otot kostriktor. Yang berkontraksi
sewaktu
otot utama pada faring ialah
otot kostriktor. Yang berkontraksi sewaktu makanan masuk ke faring dan
mendorongnya kedalam esofagus.
Kedua tonsil merupakan dua kumpulan jarinangan limfosit
yang terletak di kanan dan kiri faring diantara tiang-tiang lengkung fauces.
Tonsil dijelajahi pembuluh darah dan pembuluh limfe dan mengandung banyak
limfosit.
Permukaan tonsil ditutupi membran mukosa yang bersambung
dengan bagian bawah faring. Permukaan ini penuh dengan lekukan dan terdalam
lekukan yang banyak ini sejumlah besar kelenjar penghasil mukus menuangkan
sekresinya. Mukus ini mengandung banyak limfosit. Dengan demikian tonsil
bekerja sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi yang tersebar dari
hidung,mulut dan tenggorokan yang
bersambung dengan bagian bawah faring. Permukaan ini penuh dengan lekukan dan
terdalam lekukan yang banyak ini sejumlah besar kelenjar penghasil mukus
menuangkan sekresinya. Mukus ini mengandung banyak limfosit. Dengan demikian
tonsil bekerja sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi yang tersebar dari hidung,mulut
dan tenggorokan. Meskipun demikian tonsil bisa gagal menahan infeksi yaitu
ketika terjadi tonsilitis (peradangan tonsil). Setelah pengobatan dengan
antibiotika dan pengobatan lokal, maka tonsilektomi dapat di pertimbangkan.
Tetapi dewasa ini hal itu kurang dijalankan daripada dulu.
Selain lendir faring yang dekat lubang fosterior nares
dan lubang saluran (tuba) eustakhius juga mengandung jaringan limfoit yang
serupa dengan jarinangan tonsil. Bila jaringan ini terjadi hipertropix ia dapat
menyumpat naresposterior dan terjadinya keadaan yang disebut sebagai pembesaran
edenoid.
Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya
sampai 20-25 cm. Diatas dimulai dari faring, sampai pintu masuk karbiak lambung
kebawah. Terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Setelah
melalui toraxs menembus di diafragma, untuk masuk ke dalam abdomen dan
menyambung dengan lambung.
Esofagus
berdinding empat berlapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan ikat yang
renggang, sebuah lapisan otot tterdiri atas dua lapisan serabut otot, yang satu
berjalan dengan logitudinal dan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submukosa
dan di paling dalam terdapt selapu lendir(mukosa).
Menelan.
Menelan dilakukan setelah mengunyah dan dapt dilukiskan dalm tiga tahap:
gerakan membentuk makanan menjadi sebuah lobus dengan bantuan lidah dan pipi,
dan melalui bagian belakang mulut masuk kedalm faring.
Setelah
makanan masuk kedalam faring maka palatum lunk naik untuk menutup nares
posterior, glotis menutup oleh kontraksi otot-ototnya, dan otot konstriktor
faring menangkap makanan dan mendorongnya masuk ke esofagus. Pada saat ini
pernafasan berhenti,kalau tidak maka akan tersendak. Orang tak dapat menelan
dan bernafas pada saat yang sama. Gerakan menelan pada bagian ini merupakan
gerakan refleks.
Makanan
berjalan dalm esofagus karena kerja peristaltik, lingkaran serabut otot di
depan makanan mengendor dan yang dibelakang makanan berkontraksi. Maka
gelombang peristaltik mengantarkan bola makanan ke lambung.
Tahap kedua
dan ketiga pada gerakan menelan terjadi tidak atas kemauan sendiri. Sedangkan
tahap pertama, meskipun atas kemauan sendiri, sebagian besar berjalan otomatik.
Esofagus dapt
terserang kardio-spasme atau khalasia, disebabkan oleh kegagalan fungsi motorik yang berupa
hilangnya gerakan peristaltik dibagian bawah esofagus dan kegagalan spinkter
kardiak untuk mengendor. Gejala utama ialah disfagia( kerusakan menelan) dan
regurgitasi.
Pengobatan
konservatif yang berupa dengan pelahan-lahan makan makanan yang mudah ditelan
adakalanya menolong.atau usaha untuk membuka spinkter kardiak bila perlu dapat
dilaksanakan. Kalau cara ini gagal maka perlu dipertimbangkan tindakan
pembedahan.
C.
LAMBUNG
Lambung
merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah
sekat rongga badan.
Lambung terdiri atas tiga bagian
sebagai berikut.
a. Bagian
atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian
tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian
bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah
perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang
secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk.
Sementara
itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot
lambung ini dapat ber kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila
otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu,
pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh
kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian
dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding
lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera.
Getah lambung
ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah
lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air.
Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan
seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa
fungsi berikut.
a. Mengaktifkan
beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah
menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa
danpepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan
sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah
kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan
lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke
lambung bersama bolus.
e. Mengatur
membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f. Merangsang
sekresi getah usus.
Enzim renin
dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air
susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul
peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter
pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus
didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
D.
USUS HALUS
Usus halus adalah tabung yang kira-kira
sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa
diberikan, enam meter adalah penemuan setelah mati bila otot kehilangan
tonusnya. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo—kalika, tempat
berlangsung dengan usus besar.
Usus halus terletak pada daerah
umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar, dibagi dalam beberapa bagian :
Duodenum.
Duodenum
adalah bagian utama usus halus yang 25 cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda,
dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas
masuk kedalam duodenum pada satu luubang disebut ampula hepatopankreatika, atau
ampula vateri, sepuluh sentimeter dari pylorus.
Yeyunum.
Yeyenum Menempati dua perlima sebelah atas
dari usus halus yang selebihnya.
Ileum.
Ileum
menempati tiga perlima akhir.
Struktur.
Struktur
dinding usus halus terdiri atas keempat lapisan yang sama dengan lambung.
Dinding lapisan luar. Adalah membran
serosa, yaitu peritoneum yang menbalut usus dengan erat.
Dinding lapisan berotot. Terdiri atas
dua lapis serabut saja: lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal. Dan
dibawah ini ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Diantara kedua
lapisan-lapisan berotot ini terdapat pembuluh darah. Pembuluh limfe dan flesus
syaraf.
Dinding submukosa terdapat antara otot
sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding
submukosa ini terdiri atas jaringan ariolar dan berisi banyak pembuluh darah,
saluran limfe, kelenjar dan flesus syaraf yang disebut flesus meisner. Didalam
duodenum terdapat beberapa kelenjar khas yang dikenal sebagai kelenjar brunner.
Kelenjar-kelenjar ini adalah jenis kelenjar tandan yang mengeluarkan secret
cairan kental alkali yang bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari
pengaruh isi lambung yang asam.
Fungsi
usus halus. Fungsi usus halus adalah mencerna dan
mengabsorpsi khime dari lambung. Isi duodenum adalah alkali. Isinya yang cair
atau (khime) dijalankan oleh serangkaian gerakan feristaltik yang cepat. Setiap
gerakan lamanya 1 sekon dan antara dua gerakan ada istirahat beberapa sekon.
Terdapat juga dua jenis gerakan lain seperti sebagai berikut:
Gerakan sekmental ialah gerakan yang
memisahkan beberapa sekmen usus satu dari yang lain karena diikat oleh gerakan
konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memungkinkan isi yang cair ini sementara bersentuhan
dengan dinding usus untuk digesti dan absorpsi. Kemudian segmen yang berisi itu
hilang untuk timbul lebih jauh lagi dalam usus tadi.
Gerakan pendulum atau ayunan menyababkan
isi usus bercampur.
Dua cairan pencerna masuk duodenum
melalui saluran-saluran mereka yaitu empedu melalui hati dan getah pancreas
dari pancreas.
Empedu
di
perlukan untuk pencernaan lemak yang diemulsikan(arti nya di pecahkan dalam
bagian-bagian kecil).dengan demikian membantu kerja lipase.sifat nya alkali dan
membantu membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral..
Garam
empedu mengurangi tegangan permukaan isi usus dan membantu
membentuk emulsi dari lemak yang dimakan.
Getah
pangkreas berisi tiga jenis enzim pencerna yang bekerja atas
tiga jenis makanan berikut.sifatnya alkali.amilase makanan mencerna hidrat
karbon:sifatnya lebih kuat dari ptyalin, bekerja atas zat tepung mentah maupun
yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi desakharida.
E.
USUS
BESAR
Usus besar atau kolon yang kira-kira
satu setengah meter panjangnya, adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di
katup iliokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Reflex
gastrokolik terjadi ketika makanan masuk lambumg dan menimbulkan peristaltic di
dalam usus besar. Reflex ini menyebabkan defekasi atau buang air besar.
Kolon mulai sebagai kantong yang nekar
dan padanya terdapat apendikx vermiformis atau umbai cacing. Afendix juga
terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus lainya. Hanya
lapisan submukosanya berisi sejumlah besar jaringan limfe, yang dianggap
mempunyai pungsi serupa dengan tonsil. Sebagian terletak di bawah sekum dan
sebagian di belakang sekum atau disebut retrosekum. Dalam apendisitis apendik
meradang, yang umumnya menghendaki operasi
apendektomi.
Zat-zat sisa
di dalam usus besar ini didorong kebagian belakang dengan gerakan peristaltik.
Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan
oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding
kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1
sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa
dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Fungsi usus besar. Fungsi usus besar
adalah usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi makanan. Bila
isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah diabsorpsi dan
isinya cair. Selama perjalanan didalam kolon isinya menjadi makin padat karena
air diabsorpsi ketika rectum di capai maka feses bersifat padat dan lunak.
Peristaltic didalam kolon sangat lamban. Diperlukan waktu kira-kira enam belas
sampai dua puluh jam bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid. Fungsi kolon
dapat diringkas sebagai berikut :
1. Absorpsi
air, garam dan glukosa
2. Skresi
musin oleh kelenjar didalam lapisan dalam
3. Penyiapan
selulosa yang berupa hidrat karbon didalam tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan
sayur-sayuran hijau dan penyiapan sisa protein yang belum dicernakan oleh kerja
baktery guna ekskresi.
Defekasi (pembuangan
air besar)
Defekasi.
Rectum
biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang mempunyai kebiasaan
teratur akan merasa kebutuhan membuang air besar pada kira-kira waktu yang sama
setiap hari. Hal ini disebabkan oleh reflex gastro-kolika yang biasanya bekerja
sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan
ini diimulai maka paristaltik didalam usus terangsang, merambat kekolon, dan
sisa makanan dari hari kemarenya, yang waktu malam mencapai sekum, mulai
bergerak. Isi kolon pelvis masuk kedalam rectum : serentak peristaltic keras
terjadi didalam kolon dan terjadi perasaan didaerah perineum (kerampang)
tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi
diafragma dan otot abdominal: sfinkter anus mengendor, dan kerjanya berakhir.
Kerja
defekasi. Ialah soal kebiasaan. Anak-anak hendaknya diajar
untuk membuang air besar sesudah makan pagi,sebelum kesibukan hari dapat
menyebabkan pekerjaan ini tertunda, dan dengan demikian menyebabkan kebiasaan
konstipasi( sembelit).
Beberapa orang membuang air besar
sebelum makan pagi, lain lagi sesudah; ada lagi yang harus keluar rumah
pagi-pagi, membuang air besar setelah pulang dari pekerjaan lain lagi pada
malam hari karena ada waktu tenang untuk memenuhi kebutuhannya. Ada satu kali
sehari, ada yang lebih sering, yang lain lagi dua hari sekali atau dengan
jangka lebih panjang. Jangan dianggap ada waktu yang tepat atau frekwensi yang
tepat; orang berbeda-beda.
Susunan feses. Feses berisi sangat banyak bakteri, kenyakan mati, lepasan
epithelium dari usus, jumlah kecil zat nitrogen, terutama musin; juga garam,
terutama kalsium fosfat, dan sedikit zat besi,selulose dan sisa zat makanan
lain yang tidak tercerna dan air.
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus,
maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses
pencernaan, zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah
karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan
air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di
bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi
(enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan
atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran pencernaan manusia
memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon),
dan anus.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses
pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar),
dan pankreas.Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus.
Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Prosesv
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan
dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu
pencernaan dengan bantuan enzim.
DAFTAR
PUSTAKA
C.pearce
Evelyn.1999. Anatomi dan fisiologi untuk para medis.PT Gramedia Pustaka
Utama.jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar