Senin, 27 Januari 2014

makalah fisiologi tentang sistem gastrointestinal

BAB I
PENDAHULUAN
1.      LATAR BELAKANG
Dalam tubuh manusia memerlukan makanan, air dan elektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh melalui proses pencernaan,terutama zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi, mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari bahan makanannya) untuk memperoleh energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari bagi para pekerja.
Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang terpelihara dengan baik akan menunjukan baiknya kesehatan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang sehat tentunya memiliki daya pikir dan daya kegiatan fisik sehari-hari yang cukup tinggi.
Tubuh manusia memerlukan sejumlah gizi secara tepat, sesuai dengan standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi. Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekuensi fungsional yang lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut kerana factor gizi.
Manusia untuk kehidupannya juga membutuhkan vitamin yang didapat dari bahan pangan, hal ini demi berlangsungnya proses-proses dalam tubuh. Apabila makanan tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, dan keadaan ini berlangsung lama, akan menyebabkan perubahan metabolism dalam otak, berakibat terjadi ketidak mampuan berfungsi normal. Pada keadaan yang lebih berat dan kronis, kekurangan gizi menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti ukuran otak yang juga kecil.
Maka dengan itu untuk menjaga kestabilan dan kesimbangan dalam proses pangan di perlukan satu system yaitu system saluran pencernaan.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      SISTEM SALURAN PENCERNAAN
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahan- bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Sistem pencernaan beurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkanya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :
A.    Mulut
B.     Faring (tekak) dan Esofagus (Kerongkongan)
C.     Ventrikulus (Lambung)
D.    Usus alus dan usus besar
Gambar saluran pencernaan
A.    MULUT
Mulut adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas 2 bagian : yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula, yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi disisi-sisinya oleh tulang maxilaris dan semua gigi, dan sebelah belakang bersambung dengan awal faring.
Selain itu mulut memuat gigi untuk menguyah makanan, dan lidah yang membantu untuu cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau kelompok kelenjar menuangkan cairan pencerna penting kedalam saluran pencernaan.
Seluruh saluran pencernaan dibatasi oleh selaput lendir (membran mukosa), dari bibir sampai ujung akhir ujung usus bagus, ditambah dengan lapisan-lapisan epitelium.
Selama dalam proses pencernaan,makanan dihancurkan menjadi zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi kerena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan berkerja atas satu  jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainya.
Ptialin (amilasi ludah) misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung, sedangkan pepsin hanya atas protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan pankreas dapat mengandung beberapa enzim, dan setiap enzim bekerja hanya atas satu jenis makanan.
Enzim ialah zat kemia yang menimbulkan perubahan susunan kemia terhadap zat lain, tampa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk dapat bekerja secara baik, berbagai enzim tergantuk adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat.
             Atap mulut dibentuk oleh palatum, dan lidah terletak dilantainya dan terikat pada tulang hioid. Digaris tengah sebuah lipatan membran mukosa atau prenulum linguas (menyambung lidah dengan lantai mulut). Di kedua sisi terletak papila sublingualis, yang memuat lubang kelenjar ludah sukman libularis.
Sedikit eksternal dari papila ini terletak lipatan sublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah sublingualis bermuara.
            Selaput lendir mulut ditutupi oleh epitelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar alus yang mengeluarkan lendir. Selaput ini akan kaya pada pembulu darah dan juga memuat banyak pada ujung akhir saraf sensorif.
kelenjar ludah dan ludahnya.Kelenjar ludah adalah kelnjar majemuk bertandan, yang berarti terdiri atas gabungan kelompok alvioli bentuk kantong dan yang membentuk lubang-lubang kecil. saluran-saluran dari  setiap alviolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebih besar dan yang mengantar sekretnya kesaluran utama dan melalui ini sekret di tuangkan kedalam mulut.
Kelenjar ludah yang utama ialah kelenjar parotis, submandibularis dan sublingualis.      
rongga-mulut
Kelenjar parotis ialah yang terbesar. Satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan dan terletak dekat depan agak kebawah telinga. Sekretnya dituangkan kedalam mulut melalui saluran parotis atau saluran stensen, yang bermuara dipipi sebelah dalam, berhadapan dengan graham, ( molar) kedua atas. Ada dua struktur penting yang melintasi kelenjar parotis, yaitu arteri koratis exsterna dan syaraf kranial ke tujuh ( saraf fasialis).
Kelenjar submandibularis. Nomor dua besarnya sesudah kelenjar parotis. Terletak dibawah kedua sisi tulang rahang, dan berukuran kira-kira sebesar buah kenari. Sekretnya di tuangkan kedalam mulut melalui salurang submandibularis atau saluran wharton, yang bermuara didasar mulut, kedat frenulum linguae.
Kelenjar sublingualis. Adalah yang terkecil letaknya dibawah lidah dikanan dan  dikiri flenulun linguae dan menuangkan sekretnya kedalam dasar mulut melalui beberapa muara kecil.
            Fungsi kelenjar ludah adalah mengeluarkan saliva, yang merupakan cairan pertama yang mencerna makanan. Deras aliran saliva dirangsang oleh:
a.       Adanya makanan dalam mulut
b.      Melihat, membuai dan memikirkan makanan.
Setiap kelenjar ludah dapat terkena infeksi. Tetapi yang terdahulu Terserang adalah kelenjar parotis karena letaknya dekat dengan mulut dan juga dapat terjadi sumbatan saluran parotis. Keadaan ini merupakan salah satu bentuk parotitis atau parotiditis. Tetapi parotitis yang akut jarang terjadi.
            Penyakit beguk (gondong) ialah wabah parotitis (epidemi parotitis).
            Saliva atau ludah adalah cairan yang bersifat alkali. Ludah mengandung musin, enzim pencerna zat tepung, yaitu ptyalin, dan sedikit zat padat.
            Fungsi ludah atau saliva bekerja secara pisis dan kemiawi. Kerja pisisnya adalah membasahi, mulut, membersihkan lidah dan memudahkan orang berbicara. Ludah membasahi makanan agar mudah untuk di telan. Dan dengan membasahi makanan itu ludah melarutkan beberapa unsure, sehingga memudahkan kerja kemiawi terhadapnya.
            Kerja kemiawi ludah disebabkan enzim ptyalin (amylase ludah) yang didalam lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yang telah dimasa. Ptyalin hanya dapat bekerja atas zat tepung bila pembungkus selulose pada zat tepung telah pecah, misalnya sudah dimasak, dan kemudian tepung yang telah dimasak di ubah menjadi sejenis gula yang mudah larut, yaitu maltose. Kerja ini dimulai didalam mulut, ludah di telan bersama dengan makanan dan kerja ptyalin berjalan terus didalam lambung selama kira-kira 20 menit atau sampai makanan menjadi asam oleh kerja cairan lambung.
Selama dalam proses pencernaan,makanan dihancurkan menjadi zat sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi kerena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencerna. Setiap jenis zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan berkerja atas satu  jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainya.
Ptialin (amilasi ludah) misalnya bekerja hanya atas gula dan tepung, sedangkan pepsin hanya atas protein. Satu jenis cairan pencerna, misalnya cairan pankreas dapat mengandung beberapa enzim, dan setiap enzim bekerja hanya atas satu jenis makanan.
Enzim ialah zat kemia yang menimbulkan perubahan susunan kemia terhadap zat lain, tampa enzim itu sendiri mengalami suatu perubahan. Untuk dapat bekerja secara baik, berbagai enzim tergantuk adanya garam mineral dan kadar asam atau kadar alkali yang tepat.
Bibir terdiri atas lipatan daging yang membentuk gerbang mulut. Disebelah luar ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam ditutupi selaput lendir atau mukosa. Otot orbikularis oris menutup bibir :, levator anguli oris mengangkat, dan despresor anguli oris menelan ujung mulut. Tempat bibir atas dan bawah bertemu membentuk sudut mulut.
Palatum (langit-langit) terdiri atas 2 bagian, yaitu platum keras yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tulang maksilaris, dan lebih kebelakang terdiri atas 2 tulang platum. Dibelakang ini terletak dari platum lunak, yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak dan yang terdiri atas jaringan fibrus dan selaput lendir. Gerakanya dikendalikan oleh ototnya sendiri. Ditengah platum lunak menggantung keluar sebuah prosesus berbentuk krucut yaitu uvula. Dari sini tiang-tiang lengkungan (fauces), melengkung kebawah dan kesamping kiri dan kanan dan diantara tiang-tiang ini terdapat lipatan rangkap otot dan selaput lendir yang disebelah kanan dan kiri memuat tonsil.
Pipi membentuk sisi berdaging pada wajah dan menyambung dengan bibir mulai pada lipatan naso-labial, berjalan dari sisi hidung ke sudut mulut. Pipi dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung papila-papila. Otot yang terdapat pada pipi ialah otot buksinator.
Gigi-geligi dan penguyahan. Terdapat dua kelompok gigi, yaitu gigi sementara atau gigi sulung dan gigi tetap. Terdapat 20 gigi sulung, 10 pada setiap rahang. Dari tengah kedua sisi berturut-turut dinamai : 2 insisivus atau gigi seri, 1 kanina atau gigi taring. 2 molar atau graham. Gigi tetap lebih banyak yaitu 32. 16 pada setiap rahang. Dari tengah kesamping berturut-turut disebut : 2 insisivus, 1 taring, 2 premolar (Graham depan). 3 molar (Graham belakang).
Umumnya pada seorang bayi pertama nya munculnya pada umur enam bulan.Insisivus tengah pada rahang bawah yang pertama keluar.kemudian insisivus lateral.Molar pertama keluar pada kira-kira umur dua belas sampai lima belas bulan,gigi taring pada delapan belas bulan,dan akhirnya pada dua puluh bulan molar lainnya.
Seorang anak berumur dua belas bulan biasanya telah memiliki delapan gigi,dua insisivus tengah dan dua lateral pada kedua rahang.Pada umur dua tahun si anak telah memiliki gigi sulung yang lengkap. Dari pada gigi pasangannya pada rahang atas.
Gigi tetap mulai menggantikan yang sementara pada kira-kira umur enam tahun.yang pertama-tama keluar ialah sebuah molar di belakang gigi-gigi sementara disetiap sisi, kemudian pada umur tujuh sampai delapan tahun keluar gigi insisivus, pada umur sembilan sampai sepuluh tahun geraham per-molar, dan pada umur sebelas tahun gigi taring, pada kia-kira dua belas tahun geraham molar dua dan ajhir geraham bungsu.
Sebuah gigi mempunyai mahkota,leher dan akar.Mahkota gigi menjulang diatas gusi. Lehernya dikelilingi gusi dan akarnyaberada dibawahnya. Gigi dibuat dari bahan yang sangat keras, yaitu dentin.didalam pusat strukturnya terdapat terdapat rongga pulpa. Pulpa gigi berisi sel jaringan ikat,pembuluh darah,dan serabut saraf. Bagian gigi yang menjulang diatas gusi ditutupi email, yang jauh lebih keras dari pada dentin.
Pengunyahan.mengunyah ialah menggigit dan menggiling makanan diantara gigi atas dan bawah. Gerakan lidah dan pipi pembantu dengan memindah-mindahkan makanan lunak kepalatum keras dan ke gigi-gigi. Otot utama untuk mrngunyah ialah maseter, otot temporalis dan otot pterigoid. Medial dan lateral.
Kesehatan gigi harus ditekankan anak-anak sejak kecil sudah dapat belajar menggosok gigi mereka dalam gerakan naik-turun, sisi dalam dan luar, sesudah makan dan sebelum pergi tidur. Setiap tapal atau serbuk gosok gigi yang manapun dapat  digunakan. Jalan dan gula-gula jangan dimakan diantara waktu makan,atau menjelang tidur. Hal ini merupakan sumber penyakit gigi yang lazim. Pertumbuhan gigi , baik yang sementara maupun yang tetap, harus diawasi. Kunjungan teratur pada dokter gigi penting. Kalau dapat setiap bulan atau sedikit-dikitnya 4 sampai 6 bulan. Tidak ada rasa sakit bukan berarti tidak ada penyakit atau karie gigi. Pada masa remaja kunjungan boleh lebih jarang, tetapi sebaiknya tetap teratur.
B.     FARINX DAN USOFAGUS
Farinx atau tekak terletak dibelakang hidung,mulut dan larinx (tenggorokan). Farinx berupa saluran brtbrntuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tenggorokan sampai diketinggian vertebrata servikal keenam , yaitu ketinggian tulang rawan krikoid. Tempat farinx bersambung dengan usoagus. Catatan: pada ketinggian ini farinx kira-kira tujuh sentimeter dan dibagi atas tiga bagian.
Nasofarinx dibelakang hidung didinding pada daerah ini terdapat lubang saluran Eustakhius. Kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofarinx.
Faring oralis terletak dibelakang mulut kedua tonsilada didinding lateral daerah faring.
Farinx larigeal ialah bagian terendah yang terletak dibelakang laringix,didalam farinx terdapat tujuh lubangdua dari saluran Eustakhius, dua bagian posterior lubang hidung(nares) yang berada dibelakang rongga hidung,mulut, larinx dan usofagus.
Struktur Farinx. Dinding farinx tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa.lapisan fibrosa dan lapisan berotot. Lapisan mukosa yang terletak paling di dalam, bersambung dengan lapisan dalam hidung,mulut dan saluran eustakhius.lapisan dalam pada bagian atas faring adalah epitelium dari saluran pernafasan dan bersambung dengan epitelium hidung. Bagian bbawah faring yang bersambung dengan mulut. Di lapisi dengan epitelium berlapis.
Lapisan fibrosanya terletak antara lapisan mukosa dan lapisan berotot otot utama pada faring ialah otot kostriktor. Yang berkontraksi sewaktu otot utama pada faring ialah otot kostriktor. Yang berkontraksi sewaktu makanan masuk ke faring dan mendorongnya kedalam esofagus.
Kedua tonsil merupakan dua kumpulan jarinangan limfosit yang terletak di kanan dan kiri faring diantara tiang-tiang lengkung fauces. Tonsil dijelajahi pembuluh darah dan pembuluh limfe dan mengandung banyak limfosit.
Permukaan tonsil ditutupi membran mukosa yang bersambung dengan bagian bawah faring. Permukaan ini penuh dengan lekukan dan terdalam lekukan yang banyak ini sejumlah besar kelenjar penghasil mukus menuangkan sekresinya. Mukus ini mengandung banyak limfosit. Dengan demikian tonsil bekerja sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi yang tersebar dari hidung,mulut dan tenggorokan  yang bersambung dengan bagian bawah faring. Permukaan ini penuh dengan lekukan dan terdalam lekukan yang banyak ini sejumlah besar kelenjar penghasil mukus menuangkan sekresinya. Mukus ini mengandung banyak limfosit. Dengan demikian tonsil bekerja sebagai garis depan pertahanan dalam infeksi yang tersebar dari hidung,mulut dan tenggorokan. Meskipun demikian tonsil bisa gagal menahan infeksi yaitu ketika terjadi tonsilitis (peradangan tonsil). Setelah pengobatan dengan antibiotika dan pengobatan lokal, maka tonsilektomi dapat di pertimbangkan. Tetapi dewasa ini hal itu kurang dijalankan daripada dulu.
Selain lendir faring yang dekat lubang fosterior nares dan lubang saluran (tuba) eustakhius juga mengandung jaringan limfoit yang serupa dengan jarinangan tonsil. Bila jaringan ini terjadi hipertropix ia dapat menyumpat naresposterior dan terjadinya keadaan yang disebut sebagai pembesaran edenoid.
Esofagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya sampai 20-25 cm. Diatas dimulai dari faring, sampai pintu masuk karbiak lambung kebawah. Terletak dibelakang trakea dan didepan tulang punggung. Setelah melalui toraxs menembus di diafragma, untuk masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esofagus berdinding empat berlapis. Disebelah luar terdiri atas lapisan ikat yang renggang, sebuah lapisan otot tterdiri atas dua lapisan serabut otot, yang satu berjalan dengan logitudinal dan yang lain sirkuler, sebuah lapisan submukosa dan di paling dalam terdapt selapu lendir(mukosa).
Menelan. Menelan dilakukan setelah mengunyah dan dapt dilukiskan dalm tiga tahap: gerakan membentuk makanan menjadi sebuah lobus dengan bantuan lidah dan pipi, dan melalui bagian belakang mulut masuk kedalm faring.
Setelah makanan masuk kedalam faring maka palatum lunk naik untuk menutup nares posterior, glotis menutup oleh kontraksi otot-ototnya, dan otot konstriktor faring menangkap makanan dan mendorongnya masuk ke esofagus. Pada saat ini pernafasan berhenti,kalau tidak maka akan tersendak. Orang tak dapat menelan dan bernafas pada saat yang sama. Gerakan menelan pada bagian ini merupakan gerakan refleks.
Makanan berjalan dalm esofagus karena kerja peristaltik, lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan yang dibelakang makanan berkontraksi. Maka gelombang peristaltik mengantarkan bola makanan ke lambung.
Tahap kedua dan ketiga pada gerakan menelan terjadi tidak atas kemauan sendiri. Sedangkan tahap pertama, meskipun atas kemauan sendiri, sebagian besar berjalan otomatik.
Esofagus dapt terserang kardio-spasme atau khalasia, disebabkan  oleh kegagalan fungsi motorik yang berupa hilangnya gerakan peristaltik dibagian bawah esofagus dan kegagalan spinkter kardiak untuk mengendor. Gejala utama ialah disfagia( kerusakan menelan) dan regurgitasi.
Pengobatan konservatif yang berupa dengan pelahan-lahan makan makanan yang mudah ditelan adakalanya menolong.atau usaha untuk membuka spinkter kardiak bila perlu dapat dilaksanakan. Kalau cara ini gagal maka perlu dipertimbangkan tindakan pembedahan.
C.    LAMBUNG
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan.

Lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a.       Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b.      Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c.       Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk.
Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat ber kontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan
mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera.
Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
a.       Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa danpepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b.      Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c.       Mengubah kelarutan garam mineral.
d.      Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e.       Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f.       Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
D.    USUS HALUS
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam keadaan hidup. Angka yang biasa diberikan, enam meter adalah penemuan setelah mati bila otot kehilangan tonusnya. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo—kalika, tempat berlangsung dengan usus besar.
Usus halus terletak pada daerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar, dibagi dalam beberapa bagian :
Duodenum. Duodenum adalah bagian utama usus halus yang 25 cm panjangnya, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Saluran empedu dan saluran pancreas masuk kedalam duodenum pada satu luubang disebut ampula hepatopankreatika, atau ampula vateri, sepuluh sentimeter dari pylorus.
Yeyunum. Yeyenum Menempati dua perlima sebelah atas dari usus halus yang selebihnya.
Ileum. Ileum menempati tiga perlima akhir.
Struktur. Struktur dinding usus halus terdiri atas keempat lapisan yang sama dengan lambung.
Dinding lapisan luar. Adalah membran serosa, yaitu peritoneum yang menbalut usus dengan erat.
Dinding lapisan berotot. Terdiri atas dua lapis serabut saja: lapisan luar terdiri atas serabut longitudinal. Dan dibawah ini ada lapisan tebal terdiri atas serabut sirkuler. Diantara kedua lapisan-lapisan berotot ini terdapat pembuluh darah. Pembuluh limfe dan flesus syaraf.
Dinding submukosa terdapat antara otot sirkuler dan lapisan yang terdalam yang merupakan perbatasannya. Dinding submukosa ini terdiri atas jaringan ariolar dan berisi banyak pembuluh darah, saluran limfe, kelenjar dan flesus syaraf yang disebut flesus meisner. Didalam duodenum terdapat beberapa kelenjar khas yang dikenal sebagai kelenjar brunner. Kelenjar-kelenjar ini adalah jenis kelenjar tandan yang mengeluarkan secret cairan kental alkali yang bekerja untuk melindungi lapisan duodenum dari pengaruh isi lambung yang asam.
Fungsi usus halus. Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung. Isi duodenum adalah alkali. Isinya yang cair atau (khime) dijalankan oleh serangkaian gerakan feristaltik yang cepat. Setiap gerakan lamanya 1 sekon dan antara dua gerakan ada istirahat beberapa sekon. Terdapat juga dua jenis gerakan lain seperti sebagai berikut:
Gerakan sekmental ialah gerakan yang memisahkan beberapa sekmen usus satu dari yang lain karena diikat oleh gerakan konstriksi serabut sirkuler. Hal ini memungkinkan isi yang cair ini sementara bersentuhan dengan dinding usus untuk digesti dan absorpsi. Kemudian segmen yang berisi itu hilang untuk timbul lebih jauh lagi dalam usus tadi.
Gerakan pendulum atau ayunan menyababkan isi usus bercampur.
Dua cairan pencerna masuk duodenum melalui saluran-saluran mereka yaitu empedu melalui hati dan getah pancreas dari pancreas.
Empedu di perlukan untuk pencernaan lemak yang diemulsikan(arti nya di pecahkan dalam bagian-bagian kecil).dengan demikian membantu kerja lipase.sifat nya alkali dan membantu membuat makanan yang keluar dari lambung yang asam menjadi netral..
Garam empedu mengurangi tegangan permukaan isi usus dan membantu membentuk emulsi dari lemak yang dimakan.
Getah pangkreas berisi tiga jenis enzim pencerna yang bekerja atas tiga jenis makanan berikut.sifatnya alkali.amilase makanan mencerna hidrat karbon:sifatnya lebih kuat dari ptyalin, bekerja atas zat tepung mentah maupun yang telah dimasak dan mengubahnya menjadi desakharida.
E.     USUS BESAR
Usus besar atau kolon yang kira-kira satu setengah meter panjangnya, adalah sumbangan dari usus halus dan mulai di katup iliokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat. Reflex gastrokolik terjadi ketika makanan masuk lambumg dan menimbulkan peristaltic di dalam usus besar. Reflex ini menyebabkan defekasi atau buang air besar.
Kolon mulai sebagai kantong yang nekar dan padanya terdapat apendikx vermiformis atau umbai cacing. Afendix juga terdiri atas keempat lapisan dinding yang sama seperti usus lainya. Hanya lapisan submukosanya berisi sejumlah besar jaringan limfe, yang dianggap mempunyai pungsi serupa dengan tonsil. Sebagian terletak di bawah sekum dan sebagian di belakang sekum atau disebut retrosekum. Dalam apendisitis apendik meradang, yang umumnya menghendaki  operasi apendektomi.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong kebagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Fungsi usus besar. Fungsi usus besar adalah usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan atau absorpsi makanan. Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah diabsorpsi dan isinya cair. Selama perjalanan didalam kolon isinya menjadi makin padat karena air diabsorpsi ketika rectum di capai maka feses bersifat padat dan lunak. Peristaltic didalam kolon sangat lamban. Diperlukan waktu kira-kira enam belas sampai dua puluh jam bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid. Fungsi kolon dapat diringkas sebagai berikut :
1.      Absorpsi air, garam dan glukosa
2.      Skresi musin oleh kelenjar didalam lapisan dalam
3.      Penyiapan selulosa yang berupa hidrat karbon didalam tumbuh-tumbuhan, buah-buahan dan sayur-sayuran hijau dan penyiapan sisa protein yang belum dicernakan oleh kerja baktery guna ekskresi.
Defekasi (pembuangan air besar)
Defekasi. Rectum biasanya kosong sampai menjelang defekasi. Seorang yang mempunyai kebiasaan teratur akan merasa kebutuhan membuang air besar pada kira-kira waktu yang sama setiap hari. Hal ini disebabkan oleh reflex gastro-kolika yang biasanya bekerja sesudah makan pagi. Setelah makanan ini mencapai lambung dan setelah pencernaan ini diimulai maka paristaltik didalam usus terangsang, merambat kekolon, dan sisa makanan dari hari kemarenya, yang waktu malam mencapai sekum, mulai bergerak. Isi kolon pelvis masuk kedalam rectum : serentak peristaltic keras terjadi didalam kolon dan terjadi perasaan didaerah perineum (kerampang) tekanan intra-abdominal bertambah dengan penutupan glottis dan kontraksi diafragma dan otot abdominal: sfinkter anus mengendor, dan kerjanya berakhir.
Kerja defekasi. Ialah soal kebiasaan. Anak-anak hendaknya diajar untuk membuang air besar sesudah makan pagi,sebelum kesibukan hari dapat menyebabkan pekerjaan ini tertunda, dan dengan demikian menyebabkan kebiasaan konstipasi( sembelit).
Beberapa orang membuang air besar sebelum makan pagi, lain lagi sesudah; ada lagi yang harus keluar rumah pagi-pagi, membuang air besar setelah pulang dari pekerjaan lain lagi pada malam hari karena ada waktu tenang untuk memenuhi kebutuhannya. Ada satu kali sehari, ada yang lebih sering, yang lain lagi dua hari sekali atau dengan jangka lebih panjang. Jangan dianggap ada waktu yang tepat atau frekwensi yang tepat; orang berbeda-beda.
Susunan feses. Feses berisi sangat  banyak bakteri, kenyakan mati, lepasan epithelium dari usus, jumlah kecil zat nitrogen, terutama musin; juga garam, terutama kalsium fosfat, dan sedikit zat besi,selulose dan sisa zat makanan lain yang tidak tercerna dan air.

BAB III
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus.
Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh usus. Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Prosesv pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.

DAFTAR PUSTAKA
C.pearce Evelyn.1999. Anatomi dan fisiologi untuk para medis.PT Gramedia Pustaka Utama.jakarta.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar