2) 20 contoh diagnosa keperawatan
no
|
diagonosa
medis
|
diagnosa keperawatan
|
1.
|
Penyakit paru obstruksi menahun-PPOM
(Emfisema Bronkritis)
|
1) Ketidakefektifan bersihan jalan
nafas yang berhubungan dengan sekresi berlebihan
2) Risiko terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan anoreksida sekunder dispena dan keletihan
|
2.
|
Emboli pulmonal
|
3) Risiko terhadap kerusakan
integritas kulit yang b.d imobilitas
4) Risiko terhadap ketidakefektifan
penatapelaksanaan program terapeutik yang berhubungan dengan ketidakcukupan pengetahuan tentang
antikoagulan
|
3.
|
Hepatitis
|
5) Keletihan yang b.d kelemahan
sekunder akibat pengurangan energi metabolisme oleh hepar
6) Risiko terhadap kekurangan volume
cairan
7) Risiko terhadap penularan infeksi
8) Perubahan kenyamanan yang
berhubungan dengan akumulasi pigmen bilirubin
9) Risiko terhadap cedera yang b.d
pengurangan sintesis protrombin
|
4.
|
pankreatitis
|
10) Risiko terhadap perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh yang b.d anoreksia,muntah dan kerusakan
pencernaan
11) Risiko terhadap kekurangan volume
cairan yang b.d penurunan masukan sekunder
akibat mual dan muntah
12) Ketidakefektifan menyangkal yang
b.d pengakuan ketergantungan dan penyalahgunaan alcohol
|
5.
|
Penyakit radang usus
|
13) Nyeri kronik yang b.d proses radang usus
14) Diare yang berhubungan dengan
proses radang usus
15) Risiko terhadap kerusakan
intergritas kulit yang b.d diare dan iritan kimia
16) Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh yang b.d pembatasan diet,mual, dan kram
|
6.
|
Tumor otak
|
17) Risiko terhadap cedera yang b.d gangguan
dalam cara berjalan,vertigo, dan gangguan penglihatan, sekunder akibat
kompresi
18) Ansietas yang b.d dengan implikasi
kondisi dan ketidakpastikan masa yang akan dating
19) Kerusakan mobilitas fisik yang b.d
dengan kerusakan sensorik-motorik
20) Perubahan kenyamanan : sakit kepala
yang b.d dengan kompresi/ perubahan
tempat jaringan otak
|
7.
|
Meningitis/ensefasilitis
|
21) Risiko terhadap penularan infeksi
yang b.d sifat dapat menular
22) Perubahan kenyamanan yang b.d
dengan sakit kepala, demam, nyeri leher sekunder akibat iritasi meningeal
23) Risiko terhadap kerusakan
integritas kulit yang b.d imobilitas,dehidrasi, dan dioforesis
|
8.
|
Ansietas/ phobia
sekolah
|
24) Ansietas yang b.d dengan perubahan
harga diri, perubahan pada lingkungan, takut perpisahan, dan respons negatif
25) Koping individual tidak efektif
yang b.d ketidakdekuatan keterampilan pemecahan masalah dan menyangkal
masalah
26) Gangguan harga diri yang b.d
respons negatif teman sebaya, defisit mental yang dirasakan, dan harapan yang
tidak realitis dalam penampilan
|
9.
|
Trauma kranioserebral
|
27)
Nyeri akut yang b.d kompresi/perubahan posisi jaringan serebral
28) Risiko terhadap cedera yang b.d
gerakan tonik/ klonik tak terkontrol selama epidose kejang
|
10.
|
Fibrosis kistik
|
29)
Ketidakefektifan bersihan jalan napas yang b.d sekresi mukoporulen
30) Risiko terhadap perubahan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh yang b.d peningkatan kebutuhan kalori dan protein
sekunder akibat kerusakan penyerapan usus,kehilangan lemak, dan vitamin yang
larut dalam lemak bersama feses
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar