BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu fungsi yang
unik dari perawat untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan
kemandirian pasien secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal
dengan tenang. Definisi ini merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan
medik dasar. Dari definisi tersebut adalah asumsi tentang individu yaitu :
Individu perlu untuk mempertahankan
keseimbangan fisiologis dan emosional, individu memerlukan bantuan untuk
memperoleh kesehatan dan kemandirian atau meninggal dengan damai, individu
membutuhkan kekuatan yang diperlukan, keinginan atau pengetahuan untuk mencapai
atau mempertahankan kesehatan.
Peranan perawat membantu individu sehat
sakit dengan suatu cara penambah atau pelengkap (supplementary atau
emplementary). Perawat sebagai partner penolong pasien dan kalau perlu sebagai
pengganti bagi pasien. Fokus perawat adalah menolong pasien dan keluarga untuk
memperoleh kebebasan dalam hal memenuhi 14 kebutuhan dasar yaitu : Bernapas
normal, makan dan minum adekuat, eliminasi sampah tubuh, bergerak dan
mempertahankan posisi yang diinginkan, tidur dan istirahat tubuh, memilih baju
yang cocok, mempertahankan temperature dalam rentang normal dengan mengatur pakaian
dan memodifikasi menjaga lingkunganserta menjaga tubuh.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas maka ditarik
rumusan masalah yang akan dibahas didalam makalah ini adalah :
1. Apa
yang dimaksud dengan model, konsep dan teori keperawatan ?
2. Bagaimana
model konsep keperawatan menurut idea jean Orlando ?
3. Bagaimana
model konsep keperawatan menurut Hildegard E. peplau ?
4. Bagaimana
model konsep keperawatan menurut Martha Rogers ?
1.3 Manfaat Penulisan
Dengan selesainya
penulisan makalah ini penulis mempunyai sedikit harapan pada masa yang akan datang semoga makalah ini mudah – mudahan bermanfaat sebagai berikut :
1.
Menambah
ilmu pengetahuan tentang model konsep keperawatan dari beberapa ahli
2.
Dapat
menjadi masukan bagi penulis sendiri dan para pembaca
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh
penulis dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah dan memperoleh nilai yang baik dari mata kuliah
konsep dasar keperawatan.
2. Member
penjelasan tentang model konsep teori keperawatan menurut beberapa ahli.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Konsep merupakan sebuah ide dimana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi simbol-simbol
yang nyata, sedangkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori itu sendiri merupakan
sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu pernyataan
yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi kurang absolut atau bukti secara
langsung
Teori keperawatan menurut Barnum tahun
1990 merupakan usaha-usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan. Melalu Termasuk disiplin
teori keperawatan termasuk disiplin
dapat dibedakan apakah keperawatan1.
Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan
sehingga model keperawatan ini menggandung arti aplikasi dari struktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perkinkan perawat untuk menerapkan
cara mereka bekerja awat untuk menerapkan cara mereka bekerja awat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagi seorang perawat.
Model konsep keperawatan ini digunakan dalam dalam menentukan model praktek
keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen
dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya
tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan kepada kebutuhan
oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
1.
A. Alimul Aziz Hidayat, pengantar konsep dasar keperawatan,salemba
medika, edisi 2, hlm.41
2.2 Karakteristik Teori
Keperawatan
Teori keperawatan selain digunakan untuk
menyusun suatu model yang berhubungan dengan konsep keperawatan,juga mempunyai
karakteristik diantaranya :
1. Teori
keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan dengan
hal- hal nyata dalam keperawatan. Sehingga teori keperawatan didasarkan pada
kenyataan-kenyataan yang ada di alam.
2. Teori
keperawtan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada.
3. Teori
harus konsisten sebagai dasar-dasar dalam mengembangkan model konsep
keperawatan.
4. Dalam
menunjang aplikasi, teori harus sederhana dan sifatnya umum sehingga dapat
digunakan pada kondisi apapun dalam praktek keperawatan.
5. Teori
dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan sehingga dapat
digunakan dalam pedoman praktek keperawatan.
2.3 Faktor Pengaruh
Teori Keperawatan
Dalam perkembangan teori keperawatan
saat ini terdapat beberapa pandangan yang dapat mempengaruhi teori keperawatan
itu sendiri di antaranya : filosofi dari Florence Nigtingale, kebudayaan, sistem
pendidikan, serta pengembangan ilmu keperawatan.
1. Filosofi
Florence Nigtingale
Florence
merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui filosofi keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal teori lingkungannya. Selain
Florence juga juga membuat standar pada pendidikan keperawatan serta standar
pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien. Beliau juga membedakan praktek
keperawatan dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang yang sakit
dengan yang sehat.
2. Kebudayaan
Kebudayaan yang mempunyai pengaruh dalam
perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan bahwa
dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita
karena mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan perawat, akan tetapi
perubahan identitas dalam proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan sebagai profesi yang mandiri,
demikian juga dahulu budaya budaya perawat langsung di bawah pengawasan dokter,
dengan berjalannya dan di akuinya keperawatan sebagai profesi mandiri, maka hak
dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran perawat dengan dokter bukan di
bawah pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam
menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3. Sistem
Pendidikan
Pada
sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah mempunyai sistem
pendidikan keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan.
4. Pengembangan
ilmu keperawatan
Pengembangan
ilmu keperawatan ditandai dengan adanya pengelompokan ilmu keperawatan dasar
menjadi ilmu keparawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan
cabang ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup kemungkinan
pada tahun-tahun yang akan datang akan ada cabang ilmu keperawatan yang khusus
atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keparawatan sehingga
teori-teori keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau lingkup
bidang ilmu keperawatan.
2.4 Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu
bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan
memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
1.
Adanya teori keperawatan diharapkan
dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang di hadapi dalam
pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai masalah dapat teratasi.
2.
Adanya teori keperawatan membantu para anggota
profesi perawat untuk memahami pegetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan,
kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah
keperawatan.
3.
Adanya teori keperawatan membantu
proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas
bagi tujuan tindakan keperawatan, sehinga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
4.
Adanya teori keperawatan juga dapat
memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan
pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkurang.
2.5 Pandangan beberapa ahli tentang model
konsep dan teori keperawatan.
Pandangan model, konsep, dan teori
ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup
pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan2.
2.
ibid,……..hlm
43
Dalam keperawatan terdapat beberapa model
konsep keperawatan berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang
memiliki keyakinan dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta
pengetahuan dan keterampilan yang ada. Beberapa model konsep keperawatan
tersebut antara lain :
2.5.1
Teori
keperawatan Ida Jean Orlando
Model konsep Ida Orlando difokuskan pada
perilaku klien menurut kebutuhan, yang memandang pemenuhan kebutuhan klien
adalah dalam rangka mengatasi masalah stres, meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan opatimal3. Tiga konsep penting
menurut Orlando yang perlu diperhatikan adalah:
1. Perilaku
pasien,
2. Reaksi
perawat
3. Tindakan
perawat,
Harapannya
setelah perawat melakukan pemenuhan maka klien akan mengalami dampak kebutuhan
pada tingkat kesehatan dan bertindak secara otomatis dalam memenuhi kebutuhan.
Tanggung jawab Perawat Tanggung jawab
dari seorang perawat meliputi “bagaimana menolong seorang pasien dengan
memenuhi kebutuhannya (misal;kenyamanan fisik dan mental yang harus diupayakan
sedapat mungkin selama proses keperawatan berlangsung). Hal ini merupakan
tanggung jawab seorang perawat dalam memenuhi kebutuhan pasien baik melalui
usahanya sendiri maupun menggunakan bantuan tenaga lain. Kebutuhan Kebutuhan
merupakan “keadaan dimana seorang pasien membutuhkan, nutrisi, menyembuhkan
atau mengurangi rasa sakit, dan menumbuhkan perasaan yang adekuat untuk sembuh.
Tingkah Laku yang timbul dari pasien tingkah laku yang timbul ini berupa
tingkah laku verbal maupun nonverbal yang dapat dilihat oleh seorang perawat.
3
. ibid…… hlm. 54
Reaksi Langsung reaksi spontan termasuk
didalamnya persepsi dari keduanya yaitu perawat dan pasien, pemikiran dan
perasaan dari keduanya. Disiplin Proses Keperawatan Disiplin Proses Keperawatan
termasuk di dalamnya komunikasi antara perawat dan pasien. Disiplin Proses
Keperawatan atau disebut juga Delebrasi Proses Keperawatan inilah yang
digambarkan pada buku pertama Orlando. Improvisasi di sini berarti bagaimana
berkembang lebih baik, untuk memberikan hasil, atau untuk menggunakan beberapa
manfaat dari suatu hal. Manfaat dari perawat kegunaan dari seorang perawat
adalah untuk memberikan bantuan apa saja dalam rangka memenuhi kebutuhan pasien
untuk sembuh. Tindakan spontan perawat tindakan spontan dari seorang perawat
adalah “segala tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan suatu alasan untuk
memenuhi kebutuhan segera dari seorang pasien. Tindakan deleberatif perawat
adalah segala sesuatu yang diputuskan setelah mengetahui kebutuhan yang
diperlukan dan kemudian berupaya untuk memenuhinya.
2.5.2
Teori
keperawatan Hildegard E. Peplau
Model konsep teori peplau ini
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan oranglain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang keperawatan mencakup proses interpersonal,
perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Peplau juga menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar
hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat,
masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses
interpersonal.
1. Klien.
Sistem
dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan
mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung
dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan
proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif,
sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses
interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang
dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang
dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
Perawat mempunyai 6 peran sebagai
berikut :
a. Mitra
kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat
menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra
kerja, Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis
atas dasar kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling
mengasihi dan menghargai.
b. Narasumber
(resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang
masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan
rasional kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik
(teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus
berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga
terutama dalam mengatasi masalah kesehatan.
d. Kepemimpinan
(leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang
individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif
klien.
e. Pengasuh
pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang
dipercaya klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau
rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.
f. Konselor
(consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu
kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat
memberikan bimbingan terhadap masalah klien sehingga pemecahan. Masalah akan
mudah di lakukan
4.
Sumber
kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh
kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang
sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan
konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu
perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas
menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4. Proses
Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses
interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan
orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4
fase yaitu:
a. Faseorientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Faseidentifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1. Pasrtisipan
mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2. Individu
mandiri terpisah dari perawat.
3. Individu
yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. fase eksploitasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien
dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi.
Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan seluruh
aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase
resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat.
Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
2.5.3
Teori
Keperawatan Martha Rogers
Model konsep dan teori keperawatan
menurut Martha E. rogers dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam
memahami konsep ini marta
mengembangkanangkan 5 asumsi mengenai manusia, yaitu
1. Manusia
merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya
berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus
jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu
subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem
kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi
bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu
sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal
pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3. Bahwa
proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam
satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu
tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku
pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5. Manusia
bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan
berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya
manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4
batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha E Rogers :
1. Sumber
energi
2. Keterbukaan
3. Pola-pola perilaku
4. Ukuran
– ukuran 4 dimensi.
Disini terdapat elemen-elemen yang
saling berhubungan pada ini adalah manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem
hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi dan informasi dari
lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena
pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi
asumsi-asumsi utama Martha E Roger.
Menurut Martha.E Roger ilmu tentang
keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan
untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan
perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan
konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di
kemukakannya.
Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan
yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian
sistem ketersediaan sebagai suatu kesatuanyang utuh serta proses kehudupan
manusia berdasarkan konsep hemeodinamik yang terdiri dari intergritas, resonasi
dan helicy.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model
konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama
konsep manusia sebagai unit. Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang
berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian
system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan
manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari : Integritas, Resonansi,
Helicy.
Model
konsep dan teori keperawatan menurut ida jean Orlando dikenal dengan totally
interactif.
Model
konsep dan teori keperawatan menurut Hildegard E. peplau dikenal dengan
interpersonal communication model.
3.2 Saran
1.
Bagi calon perawat semoga bisa mencontoh tauladan dari ilmu para ilmuwan yang
disebutkan diatas.
2.
Tingkatkan ilmu dari para ilmuwan yang telah diberikan dari kata-kata diatas.
3.
Tingkatkan solidararitas antara tenaga kesehatan dengan lingkungan disekitarnya
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz
Alimul Hidayat (2002), Pengantar
Dokumentasi Keperawatan,EGC, Jakarta
A. Aziz
Alimul Hidayat (2002), Pengantar
Pendidikan Keperawatan, CV sagung Seto, Jakarta
Alfaro
Rosalida (2000), Aplication of nursing
process, A step by step guide, Philadelpia, JB Lippincott
A. Aziz
Alimul Hidayat (2007), pengantar konsep
dasar keperawatan,salemba medika, Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar